Reporter: Abdul Basith | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengingatkan lonjakan impor pada tahun awal penerapan Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Komperhensif Indonesia Korea (IK-CEPA).
Pasalnya pada perjanjian tersebut Indonesia menargetkan masuknya investasi dari Korea. Oleh karena itu akan ada sejumlah impor bahan baku yang digunakan untuk produksi pelaku usaha tersebut.
"Tahun-tahun pertama kita harus antisipasi dengan CEPA investor Korea masuk, akan masuk juga impor barang modal dan bahan baku," ujar Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag, Iman Pambagyo kepada wartawan, Rabu (16/10).
Baca Juga: Perjanjian kerjasama ekonomi Indonesia-Korea Selatan diteken November 2019
Salah satu yang akan masuk dengan turunnya tarif adalah baja. Baja tersebut akan digunakan sebagai bahan baku mobil menyusul masuknya investasi dari Hyundai ke Indonesia.
Meski begitu Iman optimis ke depan ekspor Indonesia akan naik. Pasalnya investasi yang masuk dari Korea akan berorientasi pada pasar ekspor. "Pasar Indonesia hanya sebagai basis melakukan produksi dan tes pasar. Pasarnya itu pasar global," terang Iman.
Nantinya hasil produksi tersebut akan memberikan nilai tambah. Sehingga Indonesia diharapkan akan mendapatkan keuntungan dari ekspor produk tersebut.
Baca Juga: Perluas akses pasar, Kemendag genjot perjanjian dagang dengan negara lain
Salah satu daya tarik Indonesia adalah memiliki perjanjian kerja sama terkait ekspor otomotif dengan Australia dan Chile. Tidak hanya membuka diri dari produk Korea, Iman bilang IK-CEPA juga akan membuka pasar Korea untuk produk Indonesia.
"Kita juga minta buka pasar mereka. Ada beberapa produk ikan, produk pertanian juga kita dapatkan aksesnya," jelas Iman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News