kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.341   27,00   0,17%
  • IDX 7.544   12,60   0,17%
  • KOMPAS100 1.047   -4,04   -0,38%
  • LQ45 795   -5,29   -0,66%
  • ISSI 252   0,56   0,22%
  • IDX30 411   -3,03   -0,73%
  • IDXHIDIV20 472   -7,09   -1,48%
  • IDX80 118   -0,54   -0,46%
  • IDXV30 121   -0,69   -0,57%
  • IDXQ30 131   -1,32   -1,00%

Kemen LHK siapkan 500 ha lahan buat tanaman tebu


Senin, 12 Januari 2015 / 17:59 WIB
Kemen LHK siapkan 500 ha lahan buat tanaman tebu
ILUSTRASI. 3 Bumbu Dasar Masakan Indonesia Ini Wajib Ada Dikulkas, Apa Saja?


Sumber: Antara | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) menyiapkan lahan sebesar sejuta hektare untuk keperluan tanaman pangan setahun atau 'annual crops' padi dan palawija seluas 500 ribu hektare.

"Kita juga akan menyiapkan 500 hektare (ha) lahan untuk tanaman tebu," kata Menteri LHK Siti Nurbaya, dalam keterangan tertulisnya, Senin (12/1).

Siti mengatakan hal itu untuk menjelaskan soal pertemuannya dengan Menteri Pertanian Amran Sulaiman pada Kamis (8/1) lalu.

"Yang dilakukan oleh Kemen LHK ialah menyiapkan lahan tersebut dengan cara melihat potensi lahan yang masih ada dan bisa dipakai untuk keperluan tanaman pangan dengan syarat tanaman padi palawija dan syarat tanam tebu. Bahkan bila Kementan sudah ada referensi lokasi," ujarnya.

Menurut dia, lahan yang disiapkan itu, antara lain di Kalteng 119 ribu hektare, di Kalbar 178 ribu hektare ada juga areal inhutani 100 ribu hektare dan areal KPH 100 ribu hektare untuk tanaman pangan.

Sementara untuk tanaman tebu yang bisa digambarkan pada lokasi Sulawesi Tenggara sekitar 300 sampai 400 ribu hektare dan 100 sampai dengan 200 ribu hektare di Gorontalo dan Sulawesi Tengah. Secara lebih rinci, tambah politisi NasDem ini, akan di dalami kembali bersama antar dirjen dua kementerian ini, karena nanti akan termasuk bagaimana pola-pola manajemen yang akan dipakai, seperti di antaranya menggunakan tenaga kerja setempat.

"Karena pada dasarnya untuk usaha tani, rakyat membutuhkan jumlah hari orang kerja (hok) yang cukup banyak terutama untuk tanaman padi dan palawija," ucap Siti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×