kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemdag upayakan genjot ekspor sarang burung walet ke China


Sabtu, 20 Juli 2019 / 05:55 WIB
Kemdag upayakan genjot ekspor sarang burung walet ke China


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemdag) berkomitmen meningkatkan ekspor sarang burung walet ke China. Ekspor ini diharapkan dapat menutup defisit neracara dagang Indonesia yang selama ini masih defisit. Selain itu, haraga sarang burung walet juga cukup tinggi.

Harga sarang burung walet kualitas rendah saja berada dikisaran Rp US$ 1.000 per kilogram (kg). Sementara China merupakan negara dengan pengimpor sarang burung walet terbesar dunia dan Indonesia merupakan eksportir sarang burung walet terbesar dunia. 

Baca Juga: Tren ekspor sarang burung walet positif, pemerintah genjot ekspor ke China

Plt Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemdag Veri Anggrijono mengatakan, saat ini pemerintah Indonesia telah  melakukan negosiasi dengan pemerintah China untuk meningkatkan ekspor burung walet ini.

Secara khusus pemerintah melakukan negosiasi dengan General Administration of Custom China (GACC) dalam rangka membuka dan memudahkan ekspor sarang burung walwet Indonesia.

Baca Juga: Badan Karantina dorong generasi muda garap pasar ekspor pertanian

"Kita baru saja diberikan semacam kuota dari pemerintah China itu 150 ton, dalam rangka itulah Pak Menteri saat ini untuk melobi pemerintah sana selain jumlahnya kapasitasnya yang bisa ditingkatkan, persyaratan-persyaratannya bisa dipermudah," kata Veri, Jumat (19/7).

Ia mengatakan, agar bisa masuk ke China, sarang burung walet harus melalui protokol persyaratan kebersihan, karantina, dan pemeriksaan oleh otoritas China. 

Baca Juga: Badan Karantina klaim ekspor manggis melejit ke China

Selain itu, diperlukan sertifikasi Certification and Accreditation Administration of the People's Republic of China (CNCA). Saat ini sebanyak 21 di perusahaan Indonesia telah mendapat sertifikasi tersebut sehingga dapat melakukan ekspor ke China.

"Semoga semakin nambah perusahaan kita yang dapat sertifikat buat eskpor ke sana, kan yang keluarkan sertifikat dari China," sambung Veri.

Baca Juga: Bertemu Presiden China, ini yang dibahas Jokowi

Pada 2018, total ekspor produk ini ke China tercatat sebesar US$ 139,82 juta. Dengan demikian lima tahun terakhir terjadi kenaikan positif yaitu 30,62%. Kemdag sendiri siap memfasilitasi para eksportir untuk memperluas barang ekspornya di berbagai negara, terutama produk sarang burung walet ini.

Veri menjelaskan jika selama ini masih banyak beberapa pemain sarang burung walet di Indonesia yang melakukan ekspor dalam bentuk raw material. Padahal dijelaskan oleh Veri jika nilai dari produk ditingkatkan akan memiliki keuntungan untuk banyak pihak.

Baca Juga: Produk lokal Indonesia berpotensi besar populer di China

"Itu yang coba kita himbau kepada mereka, membentuk asosiasi sehingga mereka dapat terbentuk. Karena sayang kalau hanya raw material aja, kan rugi, dan nilainya jauh. Bisa bayangkan saja 10 ton sudah kurang lebih Rp 500 miliar, bayangkan kalau bisa ekspor 150 ton," sebut Veri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×