kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Kemdag temukan importir nakal yang memanfaatkan post border


Kamis, 22 Maret 2018 / 14:42 WIB
Kemdag temukan importir nakal yang memanfaatkan post border
ILUSTRASI. Pelabuhan Tanjung Priok


Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan temukan importir nakal yang memanfaatkan kelonggaran pelonggaran post border.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementrian Perdagangan Oke Nurwan Mengatakan, kebijakan yang baru berjalan dua bulan ini ternyata dimanfaatkan oleh pihak yang ingin mencoreng kepercayaan pemerintah. “Ada ternyata pihak yang ingin memanfaatkan kelonggaran post border ini,” ujarnya saat di temui di Hotel Santika, Kamis (22/3).

Untuk itu pemerintah terus melakukan evaluasi terhadap okum tertentu yang mencari celah terhadap kelonggaran kebijakan tersebut.

Oke menjelaskan, jika importir secara sengaja memanfaatkan kelonggaran ini dengan tidak melengkapi dokumen, pengisian self deklarasi yang bohong, maka perlu penyelidikan lebih lanjut. Bahkan ada sanksi yang siap dilayangkan pada pelaku.

Selain itu, Kemdag juga memastikan tidak ada kesalahan yang berasal dari sistem yang baru di bangun. Hal ini untuk menghindari para importir yang berniat baik ingin tertib malah terkena kesalahan yang disebabkan sistemnya.

“Jangan sampai nanti pelalu usaha yang usaha mau berniat baik, niatnya tertib tapi karena kesalahan sistem mereka yang dikenakan sanksi. Tapi kalau itu dari unsur kesengajaan dari importir tentu akan ditindak tegas,” kata Oke.

Dia menjelaskan, pada dasarnya pemerintah bukan mau mengejar pihak tersebut. Tapi dengan kepercayaan yang diberikan pemerintah, Kemdag berharap hal ini jangan sampai diciderai oleh oknum tertentu.

“Saya belum bisa bicara lebih jauh karena ini baru berjalan dua bulan dan kami sedang mengevaluasi mungkin dari sistem kita yang kurang, karena sistem juga baru dibangun,” tutup Oke.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×