kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kemdag: Harga kebutuhan pokok relatif stabil


Selasa, 14 September 2021 / 09:56 WIB
Kemdag: Harga kebutuhan pokok relatif stabil
ILUSTRASI. Penjualan daging ayam potong di pasar tradisional, Jakarta, Kamis (20/02). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemdag) menyatakan, secara umum harga barang kebutuhan pokok relatif stabil. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemdag) Oke Nurwan menjelaskan, komoditi yang mengalami kenaikan harga signifikan di banding bulan lalu ialah daging ayam ras yang mengalami kenaikan 4,91% menjadi Rp 34.200 per kilogram.

Namun Oke mengungkap, harga tersebut masih di bawah harga acuan sebesar Rp 35.000 per kilogram. "Kondisi tersebut disebabkan oleh tingginya harga input produksi seperti harga DOC broiler yang di atas harga acuan dan harga pakan ternak seiring dengan kenaikan harga jagung dan keledai dunia," kata Oke kepada Kontan.co.id, Senin (13/9).

Adapun komoditas yang perlu menjadi perhatian adalah minyak goreng curah yang mengalami kenaikan 2,17% dan minyak goreng kemasan naik 2,52% dibandingkan sebulan yang lalu. "Kenaikan harga minyak goreng di dalam negeri dipicu oleh kenaikan harga CPO dunia yang masih terus terjadi," imbuhnya.

Berdasarkan data Kemdag per 13 September 2021, untuk ketersediaan komoditi pangan beras stok indikatif dari Bulog sebesar 1.185.656 ton. Stok tersebut terdiri dari stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 1.173.082 ton dan stok komersial 12.574 ton.

Baca Juga: Upaya Kementan penuhi kebutuhan pangan melalui program pekarangan pangan lestari

Dimana kebutuhan beras untuk penyaluran Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH), Bencana Alam, dan ASN Daerah Terpencil ialah 80.000 ton per bulan.

Kemudian stok beras yang ada di Pasar Induk Beras Cipinang Jakarta ialah 35.286 ton. Dimana kebutuhannya mencapai 3.000 ton per hari. Sedangkan untuk rata-rata harga eceran nasional komoditas beras per 13 September ialah, beras medium Rp 10.300 per kilogram atau stabil sejak bulan lalu dan beras premium Rp 12.300 per kilogram atau turun 0,81% dibandingkan bulan lalu.

Kemudian stok gula pasir saat ini mencapai 1.138.795 ton, dengan kebutuhan 234.000 ton per bulan. Dimana rata-rata harga gula pasir secara nasional ialah Rp 13.000 per kilogram atau tetap sejak bulan lalu.

Minyak goreng terdapat stok sekitar 629.000 ton dengan kebutuhan 422.000 ton per bulan. Tepung terigu terdapat stok sekitar 986.000 ton dengan kebutuhan 550.000 ton per bulan.

Stok kedelai saat ini 480.000 ton dengan kebutuhan 250.000 ton per bulan. Untuk daging sapi dan kerbau terdapat stok sekitar 46.800 ton dengan perkiraan ketahanan stok 0,61 bulan. "Daging ayam ras stok 320,2 ribu ton, kebutuhan 266 ribu ton per bulan. Telur ayam ras stok 411,03 ribu ton dengan kebutuhan 438 ribu ton per bulan," ujarnya.

Baca Juga: Harga telur anjlok, Kemendag: Disinyalir karena dampak PPKM Darurat

Adapun stok bawang putih saat ini mencapai 54.500 ton dengan kebutuhan per bulan mencapai 40.000 ton. Cabai pantauan seminggu terakhir terdapat stok 441,88 ton per hari, dimana pasokan normal cabai ialah 386 ton per hari. Dengan demikian pasokan cabai saat ini 14,48% di atas pasokan normal.

Stok aman juga terjadi pada komoditas pangan bawang merah, dimana stok berdasarkan pantauan pasokan seminggu terakhir ialah 687,92 ton per hari. Artinya pasokan saat ini 13,61% di atas pasokan normal.

Selanjutnya: Siap-siap, Sri Mulyani incar sekolah dengan SPP tinggi untuk dikenakan PPN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×