Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemdag) giat menjalankan berbagai strategi untuk menggenjot potensi perdagangan di sektor jasa guna meningkatkan kinerja ekspor Indonesia.
"Sektor jasa memiliki prospek yang besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun-tahun mendatang," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Arlinda, dalam siaran persnya, Kamis (28/3).
Menurut Arlinda, pertumbuhan sektor jasa dalam perekonomian di Indonesia meningkat dalam beberapa tahun ini. "Pada tahun 2018, nilai sektor jasa mencapai pertumbuhan tertinggi selama tujuh tahun terakhir jika dibandingkan dengan sektor pertanian dan manufaktur," tutur Arlinda.
Selain itu, kontribusi sektor jasa terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional pada 2018 mencapai 54% atau 47% tenaga kerja memperoleh penghidupan dari sektor ini. Nilai ini meningkat dibandingkan tahun 2017 yang tercatat sebesar 43,6%.
Selain kontribusinya yang besar dalam terhadap PDB, Arlinda juga berharap agar sektor jasa dapat memberikan kontribusi yang lebih besar lagi terhadap ekspor nonmigas. Ekspor nonmigas pada tahun ini ditargetkan tumbuh sebesar 7,5%.
Untuk mewujudkan hal tersebut, lanjut Arlinda, Kemendag sedang menyusun peta potensi ekspor sektor jasa secara terinci agar dapat memasuki pasar internasional dalam waktu singkat.
Sektor-sektor jasa potensial yang dapat menjadi prioritas dan digarap secara serius oleh seluruh pemangku kepentingan agar dapat masuk ke pasar internasional antara lain jasa pariwisata (termasuk kuliner), jasa konstruksi, serta jasa teknologi komunikasi dan informasi (media digital, pengembang perangkat lunak, serta jaringan teknologi informasi dan komunikasi).
Selain itu, jasa bisnis lainnya misalnya, jasa profesional dan konsultasi, periklanan dan kreatif digital, jasa legal, arsitek/desain interior, serta jasa keinsinyuran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News