Reporter: Hans Henricus | Editor: Edy Can
JAKARTA. Kemacetan lalu lintas di Jakarta membuat kerugian sebesar Rp 12,8 triliun per tahun. Kerugian ini timbul akibat biaya operasi kendaraan yang lebih dari semestinya, masalah stres dan kesehatan akibat macet, serta kerugian waktu.
Selain itu, Juru bicara wakil presiden Yopie Hidayat mengatakan, laju kendaraan di Jakarta di bawah standar minimal sebesar 20 kilometer per jam (Km/jam). "Rata-rata pergerakan kendaraan di wilayah sekitar Jakarta mencapai 30,5 Km/jam. Tapi, begitu masuk wilayah Jakarta menjadi rata-rata 8,3 Km/jam," katanya, Kamis (2/9).
Untuk mengatasi kemacetan ini, pemerintah telah membuat 17 program. Wakil Presiden (Wapres) Boediono telah menunjuk langsung Ketua Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto sebagai koordinator 17 program mengatasi kemacetan lalu lintas di Jakarta. "Jadi secara day to day Pak Kuntoro mengajak membicarakan masalah ini," katanya.
Yopie mengatakan, penunjukan langsung Pak Kuntoro itu tidak mengambil alih peran Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa. Sebab, dia mengatakan, masalah kemacetan ini sudah lintas sektor dan melibatkan pemerintah daerah. Yopie menambahkan, UKP4 juga sudah melakukan kajian terhadap kemacetan dan kondisi transportasi di Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News