kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Keluarga minta laporan "real time" tentang AirAsia


Selasa, 30 Desember 2014 / 10:41 WIB
Keluarga minta laporan
Pembangunan IKN: Progres pembangunan gedung di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (8/6/2023). KONTAN/Baihaki/8/6/2023


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

SURABAYA. Keluarga penumpang AirAsia QZ8501 berharap bisa mengakses perkembangan hasil pencarian secara "real time" dari pejabat pusat yang paling berwenang yakni Kepala Basarnas di Jakarta. Mereka meminta agar petugas crisis centre di Bandara Juanda menyediakan sarana teleconference dengan kepala Basarnas Pusat setiap beberapa jam sekali.

"Keluarga di sini gelisah karena informasi hasil pencarian simpang siur, sementara pihak Basarnas Surabaya selalu menunggu informasi dari pusat setiap kali ditanya soal perkembangan hasil pencarian," kara Franky, salah seorang keluarga penumpang QZ8501 di Crisis Centre Bandara Juanda, Surabaya, Selasa (30/12).

Menanggapi permintaan tersebut, pihak AirAsia berupaya akan merealisasikan. Presiden Direktur PT AirAsia Indonesia, Sunu Widiatmoko, mengaku akan bekerjasama dengan PT Telkom untuk membuatkan jaringan teleconference dengan Basarnas Jakarta dari ruang Crisis Centre di Juanda.

Semula, keluarga penumpang akan diinapkan di hotel di tengah kota Surabaya, lengkap dengan fasilitas ruangan yang dilengkapi layar televisi untuk mengakses perkembangan dari crisis centre. Namun, karena alasan teknis, rencana itu diubah, dan keluarga penumpang ingin tetap berada di crisis centre dan menginap di hotel sekitar bandara.

Hari ini, berdasarkan hasil koordinasi Basarnas, pencarian pesawat berpenumpang 155 orang dengan 7 orang kru itu akan diperluas hingga menyusuri Selat Karimata sampai Teluk Kumai di Kalimantan. Sebelumnya penyisiran dilakukan di wilayah perairan Belitung Timur, namun tidak membuahkan hasil. (Kontributor Surabaya, Achmad Faizal)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×