kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Kelapa Hingga Rumput Laut Akan Jadi Fokus Hilirisasi Pemerintahan Prabowo


Rabu, 16 Oktober 2024 / 19:09 WIB
Kelapa Hingga Rumput Laut Akan Jadi Fokus Hilirisasi Pemerintahan Prabowo
ILUSTRASI. Petani memanen rumput laut jenis Glacilaria sp di Desa Pabean udik, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (5/10/2021). Bappenas sebut hilirisasi ke depannya akan fokus pada potensi sumber daya alam khususnya agroindustri dan kelautan.


Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengungkapkan hilirisasi ke depannya akan fokus pada potensi sumber daya alam Indonesia khususnya agroindustri dan kelautan. 

Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan hingga lima tahun ke depan Indonesia harus memiliki prioritas industrialisasi. Salah satunya hilirisasi SDA unggulan terdiri dari agro yaitu sawit dan kelapa, tambang yaitu nikel, tembaga, bauksit, timah serta sumber daya laut yaitu rumput laut.

“Indonesia punya sumber daya alam yang potensial untuk menjadi nilai tambah, dengan begitu produk-produk Indonesia dapat mempunyai daya saing di pasar global,” jelasnya dalam Seminar Nasional, Rabu (16/10). 

Baca Juga: Industrialisasi Akan Jadi Backbone Pertumbuhan Ekonomi

Amalia menyebutkan potensi kelapa di Indonesia sangat besar. Bahkan Indonesia sempat menjadi produsen pertama kelapa di dunia. Namun, saat ini posisi Indonesia digeser oleh Filipina. Padahal Indonesia merupakan negara yang dilintasi garis khatulistiwa sehingga lebih memiliki potensi lebih besar dibandingkan negara-negara lain. 

“Karena sekarang 98% perkebunan kelapa itu dikelola rakyat jadi belum ada yang benar-benar  fokus, padahal kita tahu sekarang namanya MCT, Medium Chain Triglyceride untuk kesehatan itu mahal harganya di Eropa, padahal dari kelapa itu sangat potensial untuk menghasilkan MCT, nah ini PR kita,” unngkapnya. 

Selain itu Amalia juga menyebutkan rumput laut juga akan menjadi fokus hilirisasi. Indonesia menjadi produsen rumput laut terbesar dunia setelah China, nanun hingga saat ini ekspor rumput laut masih dalam bahan mentah.

Padahal rumput laut dapat diolah menjadi berbagai macam produk, seperti bioplastik, lapisan kemasan yang biodegradable, snack, hingga bahan-bahan farmasi.

"Artinya rumput laut kalau diolah bisa menghasilkan nilai tambah yang lebih tinggi, jadi lima tahun ke depan kita akan mendorong produk hilirisasi agro tambang dan laut dengan komoditas-komoditas terfokus," ucapnya.  

Baca Juga: Realisasi Investasi Hilirisasi Capai Rp 1.245,8 Triliun Sepanjang Pemerintahan Jokowi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×