kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kejagung pastikan nasabah 13 manajer investasi tersangka Jiwasraya tak akan terdampak


Selasa, 07 Juli 2020 / 22:49 WIB
Kejagung pastikan nasabah 13 manajer investasi tersangka Jiwasraya tak akan terdampak
ILUSTRASI. Petugas membersihkan?logo Asuransi Jiwasraya di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Jakarta, Senin (30/3/2020). Kementerian BUMN memastikan pembayaran hak nasabah PT Asuransi Jiwasraya (Persero) mulai dilakukan pada Senin (30/3). Wakil Menteri


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lakukan pemanggilan pada beberapa manajer investasi (MI) Selasa (7/7), Kejaksaan Agung (Kejagung) kembali tekankan bahwa penetapan tersangka pada 13 MI terkait kasus Jiwasraya tidak akan berdampak pada nasabah MI tersebut. Termasuk, apabila dilakukan pengenaan sanksi atau penyitaan aset milik MI terkait..

"Investor nggak ada masalah (dampak), karena yang kita sita hanya aset-aset yang berasal dari Jiwasraya saja," jelas Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Hari Setiyono saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (7/7).

Terkait poin-poin apa saja yang dibahas Kejagung, Hari menjelaskan semuanya masuk ke dalam ranah penyelidikan. Dia menekankan bahwa semuanya masih meliputi keterkaitan peran korporasi dalam dugaan korupsi tersebut.

Sebagai informasi, Selasa (7/7) Kejagung RI mulai melakukan pemanggilan perusahaan manager investasi (MI) yang terkait dugaan tindak pidana korporasi dalam kasus Jiwasraya.

Baca Juga: Bentuk Nusantara Life untuk selamatkan polis Jiwasraya, ini tahapan & syaratnya

Pemanggilan tersebut dilakukan pada Selasa (7/7) pukul 8.30 WIB di Kantor Kejagung bagian Tindak Pidana Khusus (Pidsus).

Perencana Keuangan Finansial Consulting Eko Endarto menjelaskan bahwa pada dasarnya risiko sanksi merupakan tanggung jawab MI dan bukan investor. Dengan begitu, harapannya saat terjadi penyitaan aset ataupun sanksi tidak akan berdampak pada investor di 13 MI tersebut.

"Tapi memang bisa berakibat pada turunnya nilai aktiva bersih (NAB) reksadana yang bisa menimbulkan potensi kerugian," ungkap Eko kepada Kontan.co.id.

Untuk itu, Eko menganjurkan ke depannya selain mengamati produk reksadana yang ditawarkan, investor juga perlu menilai dan mengerti bagaimana kinerja dan keamanan dari MI itu sendiri. "Misalnya dengan melihat prestasi dan perjalanan historis mereka," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×