Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
Dari 15.000 vaksin tahap pertama ini, sebanyak 5.500 vaksin dengan 10 titik sebaran didistribusikan untuk Tabalong, 4.500 vaksin dengan 21 titik didistribusikan untuk Balangan. Adapun HSU, 1.000 vaksin di 7 titik. Barsel, 2.500 vaksin di 8 titik, serta Bartim 1.500 di 5 titik sebaran.
Rangkaian persiapan saat ini terus dilakukan seperti sosialisasi kepada seluruh masyarat dan terus menjalin komunikasi dengan pemerintah setempat dan pelaksana vaksinator dari pihak Kimia Farma. Vaksin akan mulai dilakukan pada 24-27 Oktober 2021 di wilayah Bartim Kalteng dan Tabalong Kalsel.
Sejak awal pandemi, Adaro telah bersinergi dengan berbagai pihak, di antaranya melalui BNPB dengan memberikan bantuan senilai total Rp 20 miliar.
Bantuan ini telah dimanfaatkan untuk mendukung pahlawan tenaga medis, hingga anggota TNI yang menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19.
Bantuan tersebut juga dialokasikan untuk penyediaan 20 mobil ambulans yang membantu mobilisasi para pasien atau masyarakat yang terpapar Covid-19.
Adaro juga bekerjasama dengan Universitas Indonesia (UI) dalam menyiapkan dan menyalurkan 100 Unit Ventilator COVENT-20 dan 40 emergency ventilator Dharcov-23S dari Dharma Group ke Rumah Sakit di Indonesia, menyediakan unit alat untuk tes laboratorium Covid-19 dan alat rapid test untuk beberapa rumah sakit, hingga memberikan bantuan ribuan Alat Pelindung Diri (APD) untuk para tenaga medis.
Pada 2021, Adaro kembali memberikan bantuan senilai total Rp 2,75 miliar kepada BNPB yang diperuntukkan bagi kegiatan operasional berupa insentif SDM tenaga kesehatan, operasional ambulans, dan APD tenaga medis.
Baca Juga: Update hari raya dan libur tahun 2021, libur bersama Natal & Tahun Baru dihapus
Sejak Maret 2020 sampai dengan 28 Februari 2021, mobil ambulans tersebut telah membantu pengantaran lebih dari 19.000 pasien secara gratis di Jabodetabek.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menginstruksikan kepada seluruh pihak terkait untuk meningkatkan vaksinasi di luar Pulau Jawa dan Bali.
Pasalnya, dari 27 provinsi di luar Jawa-Bali, baru 5 provinsi yang memiliki capaian vaksinasi dosis pertama di atas rata-rata nasional, yaitu Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Utara.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga mengatakan 22 provinsi di luar 5 provinsi tersebut masih di bawah nasional. "Presiden memberi catatan khusus untuk Papua, Aceh, Sumatra Barat, dan Sulawesi Barat untuk terus ditingkatkan, karena mereka adalah salah satu yang terendah di level 24%-33%,” ujar Airlangga dalam keterangannya, Rabu (28/10).
Sementara itu, untuk dosis kedua, hanya terdapat empat provinsi yang melampaui rerata nasional, yakni Kepri, Kepulauan Bangka Belitung, Kaltim, dan Jambi. Sebanyak 23 provinsi lain capaiannya di bawah nasional atau rata-rata di bawah 32,67%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News