kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Keberhasilan Tax Amnesty tergantung psikologi


Jumat, 01 Juli 2016 / 12:49 WIB
Keberhasilan Tax Amnesty tergantung psikologi


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa menjamin bahwa program pengampunan pajak atau tax amnesty bisa berhasil, sesuai harapan. yaitu, mendorong aliran dana masuk dari luar negeri ke dalam negeri, dan meningkatkan penerimaan perpajakan.

Sebab, berhasil atau tidaknya program ini akan sangat tergantung pada kondisi psikologis pengusaha, untuk menentukan apakah akan ikut atau tidak. "Tergantung psikologis, ikut atau tidak, saya tidak tahu," kata Jokowi, Jumat (1/7) di Jakarta.

Hanya saja, untuk memastikan program ini bisa berhasil, Jokowi akan mengawal proses pelaksanaannya. 

Yang jelas, Ia tidak ingin selama pelaksanaan program tax amnesty pengusaha tidak merasa khawatir atau waswas dengan kebijakan ini. Pengusaha memang menjadi tujuan utama program ini, menurut Jokowi.

Program pengampunan pajak ini akan berlaku mulai Juli 2016 hingga 31 Maret 2017. Pemerintah memperkirakan akan ada aset senilai Rp 1.000 triliun yang akan masuk melalui program ini.

Dalam Undang-undang pengampunan pajak yang sudah disetujui untuk disahkan oleh DPR, disebutkan semua data Wajib Pajak yang masuk dalam program ini akan rahasia, dan tidak bisa dijadikan alat bukti dalam proses penyelidikan atau penyidikan.

Ketentuan ini diharapkan pemerintah bisa memberikan keyakinan kepada pengusaha dan peserta tax amnesty.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×