kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ke rakyat Papua, JK janji Freeport bangun smelter


Jumat, 14 November 2014 / 19:23 WIB
Ke rakyat Papua, JK janji Freeport bangun smelter
ILUSTRASI. Vladimir Putin mengatakan, serangan drone terbesar Ukraina ke Moskow adalah upaya untuk menakut-nakuti Rusia. Sputnik/Pavel Bednyakov/Pool via REUTERS


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Wakil presiden Jusuf kalla (JK) sore tadi bertemu dengan sejumlah perwakilan masyarakat Papua. Ada delapan perwakilan masyarakat adat Papua yang menemui JK di Istana Wakil Presiden.

Beberapa diantara yang tampak hadir adalah mantan menteri perhubungan Fredy Numberi, politisi partai Golkar Yoris Raweyai, tokoh adat Agustina Basik dan mantan Bupai pegunungan Bintang Theo Sitokdana. Salah satu janji JK kepada mereka adalah untuk memastikan pembangunan smelter oleh PT Freeport Indonesia.

Freddy mengatakan, jika Freeport bisa membangun smelternya maka produktifitas perusahaan asal Amerika Serikat itu akan meningkat. "Dengan begitu, lapangan kerja yang tersedia akan bertambah," ujar Freddy, jumat (14/11) di Istana Wapres.

Dengan begitu maka masyarakay Papua tidak perlu melakukan transmigrasi ke daerah lain. Atau berpindah ke kota-kota besar lainnya seperti yang ada di Pulau Jawa. Justru sebaliknya, masyarakat akan berdatangan ke Papua untuk mencari peluang bekerja.

Freddy juga bilang, pemerintah memang telah melakukan pertemuan dengan perwakilan Freeport untuk memastikan rencana pembangunan smelter tersebut.

Apalagi pemerintah memang mewajibkan setiap perusahaan tambang mineral di Indonesia untuk membangun smelter. Jika tidak, mereka tidak bisa mengekspor hasil tambangnya, karena bertentangan undang-undang mineral dan batu bara, terkait larangan ekspor mineral mentah.

Saat ini, Freeport masih bisa ekspor, namun dengan tarif bea keluar yang lebih tinggi. Jika mereka mampu mengolah hasil tambangnya, maka tarif bea keluar akan lebih rendah dan pendapatan  perusahaan juga semakin besar. Freddy berharap selain membangun smelter, Freeport juga mau membagi sebagian pendapatannya untuk masyarakat Papua. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×