Reporter: Noverius Laoli | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Saat melakukan kunjungan kerja di ke luar negeri pekan lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali menggulirkan pemindahan Ibu Kota Indonesia. Selidik punya selidiki, ternyata Kota Astana, Ibu Kota Negara Kazakstanlah yang menjadi pemicu kenapa presiden kembali melemparkan isu pemindahan Ibu Kota.
Saat mengunjungi Kota Astana, SBY terkesan dengan Ibu Kota Negara tersebut. Kota Astana merupakan kota baru yang dibangun dengan sengaja menjadi Ibu Kota Kazakstan. Maka dari segi infrastruktur, sarana dan prasanaranya, kota tersebut sangat layak dan indah menjadi Ibu Kota negara.
"Memang Presiden sangat terkesan dengan Kota Astana, Ibu Kota Negara Kazakstan. Kota itu merupakan kota baru yang sengaja dibangun dan dirancang menjadi Ibu Kota Negara. Dan itu memang infrastruktur, sarana dan prasarana di kota itu sangat baik," tuturĀ Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha di Kompleks Istana Negara, Selasa (10/9).
Penataan kota Astana yang sangat rapi membuat SBY berpikir untuk memikirkan kembali wacana pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke luar Jakarta. Untuk merealisasikan rencana tersebut, pemerintah sebenarnya telah membentuk tim kecil secara informal untuk mengarap konsep pemindahan ibu kota ini. Namun sampai saat ini, pemerintah masih belum mengambil langkah-langkah serius mengarah pada pemindahan ibu kota.
"Jadi yang mungkin bisa saya sampaikan saat ini, pemerintah memikirkan soal pemindahan ibu kota," tambah Julian.
Pemindahan ibu kota menurut Julian bukan hanya dilatarbelakangi masalah banjir dan kemacetan saja. Tapi juga masalah lain yang mungkin akan dihadapi jika ibu kota dipindahkan di daerah lain. Jadi pemindahan ibu kota tersebut tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat dan tergesa-gesa agar di kemudian hari tidak menimbulkan masalah baru yang sekarang tidak dipertimbangkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News