Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), perusahaan patungan dari tiga investor Tiongkok yaitu Tsingshan, Huayou, dan Zhenshi hari ini, Kamis (30/8) meresmikan groundbreaking kawasan industri ini di Weda Bay, Halmahera, Maluku.
Kawasan industri ini menelan total investasi mencapai US$ 10 miliar, yang merupakan realisasi dari perjanjian antara Eramet group (Perancis) dan Tsingshan.
Bersama dengan partner lokal, yaitu PT Aneka Tambang (ANTAM) Tbk di tahun 2018, untuk mengembangkan deposit bijih nikel dan 30kt/Ni Nickel Pig Iron smelter sebagai smelter pertama di dalam Kawasan Industri Weda Bay.
IWIP akan menjadi kawasan industri terpadu pertama di dunia yang akan mengolah sumber daya mineral dari mulut tambang menjadi produk akhir berupa baterai kendaraan listrik dan besi baja. Nantinya di kawasan ini akan dibangun juga untuk pelabuhan serta airpot sebagai penunjang kawasan.
Selain memfasilitasi kegiatan pemurnian logam, kawasan industri ini juga bertujuan untuk menarik berbagai kalangan investor untuk membangun fasilitas pengolahan industry hilir meliputi Nickel Sulfate (NiSO4), NCM/NCA ,prekursor, sampai mengasilkan produk akhir berupa Li-ion baterai untuk kendaraan listrik.
Xiang, Presiden Direktur IWIP menjelaskan, para tenantnya akan berdedikasi untuk memperkenalkan teknologi mutakhir yang berkelanjutan di Indonesia dan akan menjalankan usahanya sesuai dengan kaidah perundanganundangan terhadap perlindungan lingkungan hidup.
"Sehingga dapat memberikan kontribusi bagi kepentingan masyarakat lokal dan sekaligus perindustrian nasional di Indonesia,” kata Xiang dalam keterangan pers, Kamis (30/8).
Agnes Megawati, Associate Director Media & Public Relations Department PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) menjelaskan ada innvestasi tahap pertama senilai US$ 5 miliar yang akan digelontorkan untuk awal pembangunan ground breaking kawasan industri ini.