Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Pemerintah menetapkan status kejadian khusus radiasi untuk di Kawasan Industri Modern Cikande, Serang, Banten. Hal ini setelah sembilan orang terpapar zat radioaktif berbahaya sesium-137 (Cs-137). Apa dampak negatif dan bahaya zat radioaktif Cs-137?
Diberitakan Kompas.com, pemerintah menetapkan status kejadian khusus radiasi untuk mempercepat proses dekontaminasi dan penanganan korban. Temuan ini bermula setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mendeteksi udang beku asal Indonesia yang tercemar Cs-137.
Satuan Tugas Penanganan Cesium 137 (Cs-137) yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan alias Zulhas, kemudian melakukan investigasi, terutama menelusuri sumber cemaran dan dampaknya.
"Hari ini kita menetapkan Cikande sebagai status kejadian khusus radiasi radionuklida Cs-137 agar kita bisa melakukan akselerasi dekontaminasi secara cepat," ujar Zulhas seusai Rapat Koordinasi Tingkat Menteri di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Selasa (30/9/2025).
Baca Juga: Diprediksi Naik 30% Mulai 2026, Cek Harga BYD Atto M6 Denza Dolphin Oktober 2025
Dari hasil pemeriksaan kesehatan terhadap 1.562 pekerja dan warga sekitar, sembilan orang dipastikan terkontaminasi. Mereka menjalani uji whole body counting (WBC) dan langsung diberikan obat prussian blue oleh Puskesmas Cikande untuk mengeluarkan zat radioaktif dari tubuh.
"Ada sembilan orang (terkontaminasi) dan sudah ditangani oleh Kementerian Kesehatan, bahkan sudah khusus dibawakan obat dari Singapura," paparnya.
Meski Satgas masih menelusuri sumber kontaminasi. Salah satu yang diduga kuat menjadi penyebab adalah aktivitas peleburan besi bekas di pabrik Peter Metal Technology (PMT) Cikande.
Zulhas mencatat, sejauh ini Satgas telah memeriksa pabrik PMT di Cikande. Selain itu, 15 pemilik lapak besi bekas.
"Sementara yang kami tahu hanya dari peleburan bubuk besi bekas. Setahu saya praktik ini sudah dilarang, kok sekarang bisa ada lagi. Peleburan besi itu di seluruh dunia sudah tidak boleh, kita kok masih ada," tuturnya.
Satgas bersama Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) kini menetapkan perimeter keselamatan, membatasi akses, dan memindahkan 700 kilogram logam terkontaminasi ke lokasi penyimpanan khusus. Rambu bahaya radiasi dipasang, sementara warga diimbau menjauh dari titik sumber kontaminasi.
Tonton: MDIS Bongkar Isu Gelar Gibran Konfirmasi Kuliah di Singapura dan Sabet Gelar Sarjana
Bahaya radioaktif Cs-137
Menurut publikasi International Atomic Energy Agency (IAEA) di website resmi, Cs-137 adalah isotop radioaktif dari unsur cesium yang bersifat buatan. Cs-137 memiliki sejumlah kegunaan penting jika diawasi ketat, yakni
- Medis – digunakan dalam radioterapi untuk mengobati kanker.
- Industri – dipakai di level gauges, moisture/density gauges, atau sebagai sumber radiasi untuk kalibrasi alat.
- Riset – sebagai penanda radioaktif (tracer) dalam penelitian lingkungan.
Cs-137 sangat berbahaya karena radiasi gamanya bisa menimbulkan kanker, kerusakan organ, hingga kematian, dan karena waktu paruhnya panjang, pencemarannya bisa bertahan puluhan tahun di lingkungan.
Berikut bahaya Cs-137 bagi manusia & lingkungan
1. Sifat Radioaktif Berbahaya
Cs-137 memancarkan radiasi gamma dan beta yang bisa menembus jaringan tubuh. Paparan langsung dapat merusak sel, DNA, dan jaringan tubuh.
2. Efek Kesehatan Akut (paparan besar dalam waktu singkat)
- Mual, muntah, diare dalam hitungan jam.
- Kerusakan sumsum tulang → menurunkan produksi sel darah merah & putih.
- Risiko sindrom radiasi akut yang bisa berujung kematian bila dosis sangat tinggi.
3. Efek Kesehatan Kronis (paparan kecil tapi terus-menerus)
- Kanker, terutama leukemia dan kanker tiroid.
- Gangguan sistem imun dan reproduksi.
- Kerusakan organ dalam (hati, ginjal) akibat akumulasi radiasi.
4. Bahaya Lingkungan
- Cs-137 punya waktu paruh sekitar 30 tahun, artinya butuh ratusan tahun sebelum benar-benar hilang dari lingkungan.
- Mudah larut dalam air → bisa mencemari tanah, air tanah, dan rantai makanan.
- Pernah menjadi kontaminan utama pada bencana Chernobyl dan Fukushima.
Selanjutnya: Cuan Graha Layar Prima (BLTZ) dari Bisnis Tontonan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News