Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
Hal lain juga terlihat dari semboyan “America Must Lead Again” yang digembar-gemborkan. Ini akan memberi peluang yang lebih sempit untuk kerjasama pragmatis ala Trump, seperti indonesia-US Limited Trade Deal.
Meski memang kesepakatan perdagangan ini masih akan terus diupayakan oleh Indonesia, tetapi kemungkinannya akan lebih sulit karena Biden akan lebih fokus ke aspek multilateral.
Lantas, apa yang perlu dilakukan oleh Indonesia?
Baca Juga: Besok dilantik jadi Presiden AS, tugas Joe Biden bisa melebihi Lincolin & Roosevelt
Shinta menekankan kalau Indonesia harus bermain dengan cermat dan tepat (play it smart). Bahkan, Indonesia juga perlu memanfaatkan Undang-Undang Cipta Kerja untuk meningkatkan hubungan bilateral dengan AS.
Karena Indonesia harus sadar, kalau Biden sebagai presiden AS pasti akan mendahulukan kepentingan negaranya dan mementingkan kepentingan negara lain yang sejalan. Kalau kepentingan Indonesia tidak sejalan, bisa saja Indonesia kehilangan kesempatan.
“Makanya, Indonesia perlu play smart. Harus menavigasi peluang dan tantangan yang ada di era Biden agar selaras dengan kepentingan Indonesia,” tandasnya.
Selanjutnya: Biden galakkan energi ramah lingkungan, apa dampaknya ke emiten batubara dan CPO?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News