Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anggota DPR Komisi VI Nasim Khan mengatakan wajar jika Direksi Mind Id seperti Orias Petrus Moedak dan koleganya diganti dari jabatan.
Menurutnya, dari banyak rapat dengar pendapat (RDP) di Komisi VI, sosok tersebut tidak bekerja dengan baik. Manajemen Mind ID kala itu hanya main aman untuk bisa mendapatkan laporan keuangan yang bagus.
"Mereka tidak berani berinvestasi padahal itu permintaan UU untuk kemajuan industri pertambangan Indonesia," kata Nasim Khan dalam siaran pers, Sabtu (20/11). Selama Orias memegang Mind Id, tidak banyak investasi yang dilakukan baik oleh holding maupun anak perusahaan seperti Antam.
Baca Juga: Ikatan Kuasa Hukum Wajib Pajak Indonesia resmi disahkan Kemenkumham
"Hal ini memang membuat laporan keuangan jadi bagus, karena kita tahu kalau melakukan investasi, pasti laporan keuangan menjadi sedikit keuntungannya. Padahal ini penting untuk masa depan industri pertambangan kita," jelasnya.
Selain itu, tugas pembangunan smelter juga kerap tidak dilaksanakan. Keengganan Freeport membangun smelter di Indonesia pada masa masih dikuasai oleh Amerika Serikat, malah diteruskan oleh Orias.
"Tapi karena tekanan baik dari kementrian BUMN, Kementrian ESDM dan DPR akhirnya Freeport membangun smelter di Gresik Jawa Timur," tegasnya.
"Tidak hanya Freeport, hal yang sama terjadi dengan Antam. Antam juga malas berinvestasi baik dr sisi eksplorasi maupun pembangunan smelter nickel."
Selanjutnya: Anggota Komisi VI DPR sebut manajemen baru MIND ID punya tanggung jawab besar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News