Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
Kabar baiknya, kondisi ketenagakerjaan relatif stabil karena perusahaan terus menambah jumlah tenaga kerja mereka pada kecepatan marginal.
Meski kapasitas operasi meningkat lebih jauh, gangguan yang disebabkan oleh virus menyebabkan tingkat penumpukan pekerjaan terus meningkat. Bahkan, tingkat akumulasi pekerjaan yang belum terselesaikan melambat pada bulan Mei 2021.
Sementara tingkat inventaris pasca produksi menurun pada bulan Juni 2021, dan pada kisaran sedikit lebih cepat karena jumlah produsen Indonesia menggunakan kepemilikan saat ini untuk memenuhi permintaan baru.
Baca Juga: Jadi sumber penerimaan PPN baru, batubara menyumbang hampir setengah triliun
Ke depan, pengusaha manufaktur tetap optimistis akan produksi pada 12 bulan ke depan, dengan sentimen yang bertahan di atas rata-rata historis survei.
“Namun, optimisme secara keseluruhan memang sedikit turun pada bulan Mei 2021, di tengah kecemasan terhadap gelombang kedua virus Covid-19 dan gangguan berikutnya di seluruh sektor,” tandas IHS Markit.
Selanjutnya: Industri keramik di Jawa Timur mengeluhkan harga gas masih mahal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News