kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kasus Covid-19 masih tinggi, Jokowi minta libur akhir tahun dipangkas


Senin, 23 November 2020 / 13:11 WIB
Kasus Covid-19 masih tinggi, Jokowi minta libur akhir tahun dipangkas
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo, Minggu (22/11), kembali menghadiri rangkaian KTT G20 tahun 2020 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo meminta agar libur panjang akhir tahun dan pengganti cuti bersama Idul Fitri dipangkas.Hal itu diminta oleh Jokowi dalam rapat terbatas di Istana Merdeka.

Pemangkasan libur tersebut mengingat kondisi pandemi virus corona (Covid-19) yang masih terjadi hingga saat ini.

"Berkaitan dengan masalah libur cuti bersama akhir tahun termasuk libur pengganti cuti bersama hari raya Idul Fitri, bapak Presiden memberikan arahan supaya ada pengurangan," ujar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy usai rapat terbatas, Senin (23/11).

Baca Juga: Ingat! 3M masih satu-satunya vaksin virus corona paling ampuh

Meski begitu belum terdapat kepastian berapa banyak jatah libur yang akan dipangkas tersebut. Hal itu masih akan dibahas di tingkat menteri.

Muhadjir bilang, saat ini pemerintah telah memiliki capaian positif dalam penanganan Covid-19. Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, jumlah kasus aktif dan angka kesembuhan Indonesia lebih baik dibandingkan dengan rata-rata dunia.

"Karena itu presiden meminta supaya indikator ini dipertahankan diupayakan semakin baik," terang Muhadjir.

Sebagai informasi, berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 hingga Minggu (22/11) terdapat 497.668 kasus positif di Indonesia. Dari angka tersebut sebanyak 418.188 kasus sembuh dan 15.884 kasus meninggal dunia.

Selanjutnya: Arah rupiah pekan depan menanti data ekonomi AS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×