Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can
JAKARTA. Kepala Kepolisian Jenderal Polisi Timur Pradopo memastikan situasi keamanan di Kutai Barat berangsur kondusif pasca kerusuhan warga lantaran dipicu kelangkaan bahan bakar minyak (BBM). Dia menyatakan, kegiatan masyarakat berangsur-angsur normal setelah kerusuhan yang terjadi Sabtu (24/11) lalu.
Polisi sudah menangkap dan menetapkan dua orang tersangka kerusuhan tersebut. Keduanya tengah menjalani pemeriksaan.
Timur menjelaskan kerusuhaan ini bermula dari antrean BBM. Lalu timbul adanya penganiayaan.
Untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya kerawanan sosial akibat kelangkaan BBM, Timur mengaku sudah bekerjasama dengan Pertamina dan kementerian terkait. "Kami standby ada dua satuan setingkat batalyon dari Brimob dan dibantu TNI," katanya, Senin (26/11).
Sebagai informasi, aksi massa di Barong Tongkok, Kutai Barat, Kalimantan Timur bermula dari keributan yang terjadi pada Jumat (23/11). Saat itu salah seorang warga Barong Tongkok (Aming) dikeroyok petugas agen Premium dan Minyak Solar (APMS). Aming dikeroyok saat membeli BBM jenis premium yang berlokasi di Kelurahan Simpang Raya, Barong Tongkok, Kutai Barat.
Aksi pengeroyokan dilakukan, karena petugas APMS kesal dan tidak terima saat Aming meminta motornya diisi premium. Petugas kesal karena Aming yang tidak dilayani membeli BBM malah justru memaki-maki petugas. Aming pun dipukul petugas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News