kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Kapolri: Dana teroris itu dari hasil merampok


Kamis, 02 Januari 2014 / 14:20 WIB
Kapolri: Dana teroris itu dari hasil merampok
Pedagang menata bahan makanan yang dijual di Pasar Senen, Jakarta, Selasa (7/6/2022). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Polisi Sutarman meminta masyarakat menjauhi kelompok teroris dan menjaga keluarganya agar tidak berdekatan atau terlibat dengan aksi terorisme di Indonesia.

Sebab, kata Sutarman, sumber dana teroris berasal dari perampokan yang tidak dibenarkan dari segi hukum. "Perjuangan apa itu kalau dananya diambil dari merampok. Kami harus lawan itu. Perampokan bank BRI di Tangerang beberapa hari yang lalu, itu mereka (teroris) ketinggalan bom di Warteg. Juga perampokan toko mas di Tamboro, perampokan bank di Lampung dan lainnya juga digunakan untuk terorisme," kata Sutarman saat ditemui di Bursa Efek Indonesia, Kamis (2/1).

Dengan mengetahui sumber dana teroris itu, Sutarman meminta masyarakat tidak mendukung kegiatan teroris tersebut. Adanya pengepungan dan penembakan enam teroris di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten saat malam tahun baru, menjadi peringatan bagi semua pihak guna mewaspadai kelompok terorisme.

Sutarman yakin, masih ada pelaku teror yang kini menjalankan aksinya di Indonesia. "Kami harap seluruh masyarakat memiliki kemauan mengingatkan mereka, bahwa jangan berjuang melakukan cara-cara kekerasan. Apalagi menggunakan bom dan senjata api,” kata Sutarman.

Sementara itu, kelompok teroris yang disergap di Ciputat diketahui berasal dari kelompok Abu Robban. Nah setiap kegiatan kelompok itu diambil dari hasil merampok. Sutarman mengklaim, jaringan teroris itu merampok karena kepolisian telah memutus aliran dana dari luar negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×