CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   -30.000   -1,94%
  • USD/IDR 15.740   98,00   0,62%
  • IDX 7.244   -140,01   -1,90%
  • KOMPAS100 1.117   -21,26   -1,87%
  • LQ45 887   -14,43   -1,60%
  • ISSI 220   -4,35   -1,94%
  • IDX30 457   -6,42   -1,38%
  • IDXHIDIV20 554   -6,30   -1,12%
  • IDX80 128   -2,00   -1,53%
  • IDXV30 139   -0,11   -0,08%
  • IDXQ30 153   -1,86   -1,20%

Kapasitas testing Covid-19 di Indonesia mendekati standar WHO


Jumat, 20 November 2020 / 14:10 WIB
Kapasitas testing Covid-19 di Indonesia mendekati standar WHO


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah masih terus mengejar ketertinggalannya dari pencapaian angka testing (pemeriksaan) Covid-19, sesuai standar yang direkomendasikan Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO). Menurut Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, kapasitas testing per wilayah disesuaikan kepadatan populasinya. 

Untuk kapasitas secara nasional, dengan asumsi jumlah penduduk Indonesia mencapai lebih dari 267 juta jiwa, diperlukan testing sebanyak 267.000 orang per minggu. Sejak awal Juni hingga minggu ketiga Oktober 2020, terlihat adanya tren peningkatan testing yang baik. Meski kembali melemah pada dua pekan selanjutnya, namun kembali melesat hingga pekan ini. 

"Dan kapasitasnya hampir mendekati target standar WHO berada di 86,25% pada November minggu kedua. Dan kondisi ini menjadi evaluasi bersama khususnya bagi pemerintah daerah terkait kapasitas testing," ujarnya saat memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Kantor Presiden, Kamis (19/11/2020), yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden. 

Setiap daerah harus mengevaluasi untuk memastikan kemampuan testing dilihat dari laboratorium yang ada, kemampuan laboratorium melakukan testing, dan melaporkannya. Karena dari data yang diterima Satgas Penanganan Covid-19, terdapat tren menurunnya kapasitas testing pada hari-hari tertentu, khususnya saat masa liburan. 

Baca Juga: Pemerintah perketat penerapan protokol kesehatan jemaah umrah

"Ini harusnya kita hindari, karena kita sudah cukup lama menghadapi pandemi Covid-19. Kami menyayangkan hal ini terjadi mengingat virus ini tidak mengenal hari libur, maka kita tidak lepas tangan dalam kondisi ini," lanjut Wiku. 

Ia mengimbau pada pemerintah daerah setempat untuk menambah dan memperbaiki mekanisme operasional laboratorium melalui penambahan jumlah shift laboran, dan pemberian insentif yang sepadan dan tentunya koordinasi dengan pemerintah pusat. Selain itu perlu adanya pemeriksaan terkait kesesuaian reagen dengan alat testing yang digunakan. 

Dan perlu disadari bahwa tidak mudah mencapai sistem kesehatan yang sempurna di negara yang cukup menantang secara geografis seperti Indonesia. Dimana areanya luas, memiliki ribuan pulau dan dipisahkan banyak perairan. "Akan tetapi, saya tekankan, bahwa kondisi ideal tersebut bukan tidak mungkin terjadi karena pencapaian saat ini sudah 86 persen lebih," tegasnya. 

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: WHO: Mungkin, pandemi virus corona sudah berada di puncak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×