kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.806.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.580   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Kapan Lebaran Idul Fitri 2025? Ini Penjelasan BMKG Berdasarkan Perhitungan Hilal


Sabtu, 29 Maret 2025 / 03:25 WIB
Kapan Lebaran Idul Fitri 2025? Ini Penjelasan BMKG Berdasarkan Perhitungan Hilal
ILUSTRASI. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memaparkan hasil perhitungan posisi hilal untuk menentukan awal Syawal 1446 H atau Idul Fitri 2025. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memaparkan hasil perhitungan posisi hilal untuk menentukan awal Syawal 1446 H atau Idul Fitri 2025. 

Berdasarkan data hisab BMKG, Lebaran 2025 di Indonesia kemungkinan besar akan jatuh pada hari yang sama antara pemerintah dan Muhammadiyah. 

Sebelumnya, Muhammadiyah telah menetapkan bahwa Idul Fitri 1446 H jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.  

Hilal tanggal 29 Maret masih di bawah ufuk 

Koordinator Bidang Tanda Waktu BMKG, Himawan Widiyanto, menjelaskan bahwa berdasarkan perhitungan yang dipublikasikan pada 17 Maret 2025, posisi hilal pada 29 Maret 2025 masih berada di bawah ufuk. 

“Hilal pada tanggal 29 Maret 2025 masih di bawah ufuk, sehingga bulan Ramadhan 1446 H digenapkan menjadi 30 hari,” ujar Himawan saat dimintai informasi Kompas.com pad  Selasa (25/3/2025). 

Dengan demikian, 1 Syawal 1446 H diperkirakan akan jatuh pada 31 Maret 2025, yang berarti Lebaran antara pemerintah dan Muhammadiyah kemungkinan besar akan bersamaan. 

Baca Juga: Kapan Lebaran 2025 Versi Muhammadiyah?

Namun, BMKG tetap menunggu hasil pengamatan hilal pada 29 Maret 2025. Jika hilal tidak terlihat, maka penetapan Idul Fitri akan mengikuti perhitungan yang telah dilakukan. 

"Nanti kami lihat hasil pengamatan hilal tanggal 29 Maret 2025. Jika hilal tidak terlihat, maka puasa Ramadhan 1446 H digenapkan menjadi 30 hari, dan 1 Syawal 1446 H bertepatan dengan 31 Maret 2025," terang dia. 

Ia pun menegaskan bahwa keputusan resmi penetapan kapan Lebaran 2025 tetap berada di tangan Kementerian Agama (Kemenag). 

“Kami tetap menunggu Menteri Agama RI yang berhak memutuskan kapan Lebaran 2025,” imbuh Himawan. 

Mekanisme yang digunakan BMKG 

BMKG melaksanakan pengamatan hilal secara rutin setiap bulan di seluruh Indonesia, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2009. 

Metode yang digunakan BMKG sedikit berbeda dengan Kemenag, yang hanya mengamati hilal untuk penentuan awal bulan Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah. 

Sementara itu, BMKG menggunakan teropong hilal di berbagai wilayah Indonesia. Masyarakat juga dapat menyaksikan hasil pengamatan ini secara langsung melalui situs resmi BMKG di https://hilal.bmkg.go.id. 

Setiap pengamatan hilal dilakukan oleh minimal tiga orang sebagai bentuk validasi hasil hisab atau perhitungan. 

“Selain menyampaikan hasil hisab, BMKG juga melaksanakan pengamatan hilal sebagai sarana untuk memverifikasi data yang telah dihitung sebelumnya,” kata Himawan. 

Tonton: Siap-Siap! Tarif Tol akan Naik Usai Lebaran

Dengan hasil perhitungan ini, besar kemungkinan Lebaran 2025 akan berlangsung serentak di Indonesia. 

Namun, pengumuman resmi tetap akan menunggu keputusan pemerintah melalui sidang isbat yang digelar Kementerian Agama.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kata BMKG soal Kapan Lebaran 2025"

Selanjutnya: Ini Tarif Tol Jakarta-Jogja di Musim Mudik Lebaran 2025

Menarik Dibaca: Tonton 5 Rekomendasi Film Terbaik Disney Ini Bareng Keluarga Saat Liburan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU

[X]
×