kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Kadin targetkan realisasi PMDN 2014 Rp 150 triliun


Rabu, 31 Juli 2013 / 17:58 WIB
Kadin targetkan realisasi PMDN 2014 Rp 150 triliun
Promo Hypermart hyper diskon weekday terbaru mulai 8-10 Maret 2022 untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Anda.


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Kucuran insentif yang tengah digodok pemerintah diyakini akan semakin menambah minat pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Tanah Air. 

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Pemberdayaan Daerah dan Bulog, Natsir Masyur menargetkan, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tahun depan bisa mencapai Rp 120 triliun-Rp 150 triliun.

Hingga semester 1 2013 ini, realisasi investasi PMDN sudah Rp 60,6 triliun. "Targetnya ambisius, tapi kalau bisa itu dipenuhinya di luar Jawa," kata Natsir di Jakarta, Rabu (31/7).

Target tersebut mungkin dapat terlewati tahun depan, mengingat tahun ini saja besar kemungkinan realisasi investasi PMDN ada di angka Rp 120 triliun. Ditambah di 2014, pemerintah akan menebar insentif baru.

Tetapi, Natsir menegaskan, insentif yang diberikan tidak dapat diberlakukan merata untuk semua jenis usaha dan lokasi.

Menurutnya, jika investasi dilakukan di luar Jawa seharusnya insentifnya jauh lebih besar dibandingkan yang ada di Jawa. Mengingat masalah yang dihadapi lebih besar skalanya. Ini bisa dijadikan salah satu penarik minat investor untuk merealisasikan investasinya di luar Jawa.

Pemerintah pun harus ikut membantu peningkatan investasi di luar pulau Jawa. Caranya dengan menggenjot pembangunan sektor infrastruktur seperti jalan dan pelabuhan.

"Perbanyak pembangunan infrastruktur dengan menggunakan dana APBN di luar Jawa. Itu pasti langsung menarik minat investor, kok," tambah Natsir.

Natsir juga meminta agar revisi tax holiday dapat menyertakan penambahan sektor usaha yang menerima insentif pajak tersebut. Lima sektor yang sudah dinyatakan berhak mengajukan tax holiday, menurut Natsir masih kurang. "Sektornya harus ditambah lagi,” harapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×