Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Pemilihan kepala daerah / Pilkada DKI Jakarta 2017 kemungkinan besar berlanjut ke putaran kedua. Kalangan pebisnis meyakini, hal itu tidak akan menimbulkan efek negatif ke perekonomian Indonesia.
Pasalnya Pilgub DKI pada putaran pertama, Rabu (15/2) berjalan aman yang bisa jadi barometer kestabilan dunia bisnis di Indonesia hingga terpilihnya Gubernur DKI periode 2017-2022.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani bilang, pesta demokrasi rakyat Jakarta yang dilangsungkan pada putaran pertama berlangsung aman dan terkendali. Tentunya dengan kondisi seperti ini, dia optimistis pada putaran kedua, Pilkada DKI Jakarta 2017 akan berjalan lancar dan tidak menganggu dunia bisnis di Jakarta maupun Indonesia.
"Insya Allah aman ya untuk dunia bisnis,"kata pria yang akrab disapa Rosan, pada KONTAN, Rabu (15/2).
Rosan yakin, selama masa jelang pemilihan putaran kedua, para pengusaha tidak akan ragu melakukan langkah bisnis. Dunia bisnis di Jakarta akan masih berjalan, begitupun untuk bisnis secara nasional.
"Melihat putaran pertama yang aman, saya kira pengusaha tidak akan wait and see ya,"ujar Rosan.
Sebagai ketua kamar dagang Indonesia sekaligus warga DKI Jakarta, Rosan berharap ibu kota negara Indonesia ini dapat memiliki Gubernur yang bisa membawa tanah Batavia menjadi lebih baik. "Tentu yang bisa bawa Jakarta lebih baik, lancar, aman dan buat perekonomian lebih tumbuh,"pungkas Rosan.
Hal yang senada juga dikatakan Ekonom Indef, Eko Listiyanto yang memprediksi putaran kedua Pilkada DKI 2017 tidak akan berpengaruh pada perekonomian Jakarta maupun nasional.
"Rakyat Indonesia sudah punya segmentasi antara politik dan ekonomi. Bila melihat pengalaman sebelumnya, bila poltik memanas ternyata perekonomian masih bisa berjalan,"kata Eko.
Eko menilai, pengusaha tak akan ragu untuk ambil langkah bisnis sambil menunggu hasil Pilkada Jakarta putaran kedua. Dia berasalan, sektor perdagangan dan jasa yang jadi andalan ekonomi Jakarta bisa tetap tumbuh.
"Sektor penopang ekonomi Jakarta tidak akan terganggu. Lalu daya beli orang Jakarta yang memang cukup tinggi, dengan potensi di kelas menengah yang bagus. Saya kira tidak ada yang perlu dikhawatirkan pengusaha,"pungkas Eko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News