Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli
Rosan memperkirakan, sedikitnya 20 juta pekerja di sektor formal bisa mengikuti program tersebut. “Total 40% dari angkatan kerja yang jumlahnya 130 juta orang adalah 52 juta orang. Sehingga, kemungkinan yang ikut adalah setengahnya, yakni sekitar 26 juta orang, atau setidaknya 20 juta pegawai,” ujar dia.
Rosan juga memastikan, program vaksinasi tersebut tidak dibebankan kepada karyawan, melainkan ditanggung oleh masing-masing perusahaannya. Jenis vaksin yang akan digunakan pun di luar dari Sinovac atau merek lain yang ada dalam daftar program vaksinasi gratis pemerintah.
Sebelumnya, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN), Airlangga Hartarto mengatakan, usulan vaksin gotong royong akan diatur.
Baca Juga: Yakin Ekonomi Lebih Kondusif, Perusahaan Multifinance Mulai Menurunkan Pencadangan
"Terkait dengan vaksin gotong royong, Pak Menkes akan membuat Permenkesnya," ujar Airlangga.
Sebagai informasi, perusahaan-perusahaan dapat mendaftarkan kepesertaannya melalui vaksin.kadin.id dan mendapatkan informasi lebih lanjut di hotline 081219173177, 0812 9618 717 dan 0812 9618 7277. Batas waktu pendaftaran tahap awal yang rencana berakhir pada tanggal 10 Februari 2021, dikarenakan beberapa perusahaan masih membutuhkan waktu maka pendaftaran dimundurkan hingga tanggal 17 Februari 2021.
Selanjutnya: Jokowi siapkan 5.000 vaksin Covid-19 untuk awak media di akhir Februari
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News