Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai industri pariwisata dan remitansi bisa menjadi solusi terbaik untuk mengatasi defisit neraca transaksi berjalan atau current account deficit (CAD).
Melansir dari data Bank Indonesia pada (10/5) defisit CAD pada kuartal I-2019, tercatat sebesar US$ 6,96 miliar atau setara dengan 2,6% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Rosan P Roeslani menjelaskan potensi meningkatkan pemasukan remitansi dapat menjadi quick win atasi defisit.
"Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ada 3-4 uta orang namun remitansinya hanya US$ 10 miliar. Sedangkan TKI Filipina yang jumlahnya sama bisa memasukkan remitansi sebanyak US$ 30 miliar," jelasnya saat ditemui di acara Halal Bi Halal di kediamannya, Kamis (6/6).
Salah satu upaya yang akan dilakukan pemerintah adalah meningkatkan vokasi ke TKI dengan memberikan pelatihan bahasa Inggris. Sehingga dengan kemampuan yang meningkat bisa membuat pendapatan mereka tinggi, remitansi yang dikirim juga lebih banyak.
Sektor kedua yang akan dijajaki adalah industri pariwisata. Selain pembanguan destinasi pariwisata, Rosan berharap akses masuknya wisatawan mancanegara (wisman) lebih baik lagi.
Sebelumnya Kontan.co.id melaporkan pertumbuhan wisatawan yang datang ke Indonesia melalui transportasi udara jumlahnya sekitar 75%. Sehingga pertumbuhan wisatawan mancanegara naik 40% via udara pada kurun 2015-2018.
"Rencana Joko Widodo mengundang maskapai asing masuk ke Indonesia akan menunjang harga tiket yang kompetitif sehingga Kadin menyambut positif langkah ini," jelasnya.
Menurut Rosan masuknya maskapai asing selaras dengan rencana pemerintah untuk meningkatkan industri pariwisata di Indonesia. Perusahaan asing yang masuk melihat potensi penduduk Indonesia sebanyak 267 juta orang dan destinasi pariwisata yang menarik.
Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman ke Indonesia pada Februari 2019 naik 6,12% dibanding jumlah kunjungan pada Februari 2018, yaitu dari 1,20 juta kunjungan menjadi 1,27 juta kunjungan.
Begitu pula, jika dibandingkan dengan Januari 2019, jumlah kunjungan wisman pada Februari 2019 mengalami kenaikan sebesar 4,80%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News