Reporter: Choirun Nisa | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - Pada asumsi RAPBN 2018 yang dipaparkan Presiden Joko Widodo pada 16 Agustus kemarin, pemerintah menargetkan angka pendapatan sebesar Rp 1.878,4 triliun dan rencana belanja Rp 2.204,4 triliun.
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Industri Pangan Strategis Juan Permata Adoe menyatakan, perhitungan RAPBN 2018 sangat baik.
"Anggaran belanja diprioritaskan pada infrastruktur dan pelayanan masyarakat. Kemudian, penerimaan dari fiskal Rp 1.609,4 pun saya yakin bisa dicapai, apalagi pendekatannya melalui era informasi terbuka," ujar Juan ketika dihubungi KONTAN di Jakarta pada Kamis (17/8).
Juan menjelaskan, adanya era keterbukaan informasi di bidang perpajakan membuat data keuangan pembayar pajak akan lebih realistis dan adil. Ia memprediksi, per Juni 2018, akan tercapai Rp 500 triliun penerimaan yang sebagian besar akan didominasi Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Sebagian infrastruktur pun akan selesai pada 2018 sehingga menambah penerimaan PPN.
"Nantinya, di akhir tahun akan mampu mencapai Rp 1.307 triliun dari PPN saja," jelas Juan.
Selain itu, ia pun memprediksi sektor industri makanan atau konsumsi akan naik cukup signifikan. Pasalnya, ruang pertumbuhan pada 2018 di industri makanan masih luas dan stabilitas pangan adalah salah satu prioritas pembangunan. Jika stabilitas tercapai, maka ini akan memberi dampak pada pertumbuhan industri pangan, terutama kepastian bahan baku pangan. "Kira-kira bisa naik 5% menjadi 13%," prediksi Juan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News