kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kadin gelar forum bisnis dengan Vietnam


Jumat, 28 Juni 2013 / 20:09 WIB
Kadin gelar forum bisnis dengan Vietnam
ILUSTRASI. Soba Salad Pepaya Udang (dok/Indofood Solutions)


Reporter: Arif Wicaksono | Editor: Amal Ihsan

JAKARTA. Indonesia dan Vietnam mendorong momentum pertumbuhan ekonomi yang kuat dengan membangun industri yang bernilai tambah dan investasi. Kesamaan faktor penguat ekonomi dan tantangan yang dihadapi bisa meningkatkan kerjasama diantara kedua negara.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Suryo Bambang Sulisto mengatakan, Indonesia dan Vietnam memang memiliki banyak kesamaan dan sebenarnya bisa saling melengkapi. "Sekarang ini, baik Indonesia maupun Vietnam tengah membangun ekonomi kuat yang didasarkan pada industri yang bernilai tambah,” katanya dalam siaran pers yang diterima Kontan, Jumat (28/6).

Menurut Suryo, pasar domestik yang cukup besar dengan pertumbuhan kelas menengah memiliki peranan penting untuk menumbuhkan industri dan memperkuat daya beli barang-barang konsumsi. Kadin mencatat, total perdagangan tahun lalu diantara kedua negara hampir mencapai US$ 5 miliar.

Suryo mengatakan, jumlah ini bisa jauh lebih tinggi bila diperkuat dengan adanya kemitraan bisnis yang potensial. “Kemitraan bisa ditingkatkan bukan hanya dalam perdagangannya saja, tetapi juga investasi untuk mencapai hasil kerjasama ekonomi yang maksimal," ungkapnya.

Sebagai info, pada hari ini (28/6), Kadin menggelar Forum Bisnis dengan delegasi Vietnam yang dipimpin langsung presiden Vietnam, Truong Tan Sang di Jakarta.

Dalam forum bisnis tersebut, dibahas mengenai berbagai peluang kerjasama dan investasi yang melibatkan sejumlah perusahaan BUMN dan swasta Indonesia yang sudah diinvestasikan di Vietnam seperti sektor properti dan semen. “Kita berharap bahwa ini adalah sebuah tren yang positif dimana akan lebih banyak perusahaan Indonesia bisa melangkah keluar untuk berinvestasi di luar negeri, khususnya di negara tetangga terdekat seperti Vietnam,” ungkap Suryo.

Suryo menilai, kerjasama bisnis diantara kedua belah pihak bisa mencapai hasil yang baik dengan memiliki mitra lokal yang juga baik. Menurutnya, mitra lokal baik untuk bisnis di Vietnam maupun di Indonesia dapat membantu memberikan informasi dan menangani aturan yang berlaku, yang mungkin membingungkan pelaku usaha ketika mengembangkan bisnis di negara asing.

Turut hadir dalam Forum Bisnis tersebut antara lain Menteri Pertanian Suswono, Menteri BUMN Dahlan Iskan dan sejumlah para pimpinan perusahaan BUMN dan swasta seperti Pertamina, Bank Mandiri, Kimia Farma, Semen Indonesia, Bulog, Dirgantara Indonesia, dan Bukit Asam, Ciputra Property dan Indofood Sukses Makmur.

Indonesia – Vietnam Dorong Kerjasama Dagang dan Investasi

Inbox
span class="hO" title="Remove label Inbox from this conversation">x
Nas
span class="hO" title="Remove label Nas from this conversation">x
Arif Wicaksono aryadi
4:09 PM (3 hours ago)
span class="T-KT">
 
to me
JAKARTA. Indonesia dan Vietnam mendorong momentum pertumbuhan ekonomi yang kuat dengan membangun industri yang bernilai tambah dan investasi. Kesamaan faktor penguat ekonomi dan tantangan  yang dihadapi dinilai bisa meningkatkan kerjasama diantara kedua negara.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Suryo Bambang Sulisto, mengatakan, Indonesia dan Vietnam memang memiliki banyak kesamaan dan sebenarnya bisa saling melengkapi. "Sekarang ini, baik Indonesia maupun Vietnam tengah membangun ekonomi kuat yang didasarkan pada industri yang bernilai tambah,” katanya dalam Siaran Pers yang diterima Kontan, Jumat (28/6). 
Menurut Suryo, pasar domestik yang cukup besar dengan pertumbuhan kelas menengah memiliki peranan penting untuk menumbuhkan industri dan memperkuat daya beli barang-barang konsumsi. Kadin mencatat, total perdagangan tahun lalu diantara kedua negara hampir mencapai US$ 5 miliar. 
Suryo mengatakan, jumlah ini bisa jauh lebih tinggi bila diperkuat dengan adanya kemitraan bisnis yang potensial. “Kemitraan bisa ditingkatkan bukan hanya dalam perdagangannya saja, tetapi juga investasi untuk mencapai hasil kerjasama ekonomi yang maksimal," ungkapnya.
Sebagai info, pada hari ini (28/6), Kadin menggelar  Forum Bisnis dengan delegasi Vietnam yang dipimpin langsung presiden Vietnam, Truong Tan Sang di Jakarta.
Dalam forum bisnis tersebut, dibahas mengenai berbagai peluang kerjasama dan investasi yang melibatkan sejumlah perusahaan BUMN dan swasta Indonesia yang sudah diinvestasikan di Vietnam seperti sektor properti dan semen. “Kita berharap bahwa ini adalah sebuah tren yang positif dimana akan lebih banyak perusahaan Indonesia bisa melangkah keluar untuk berinvestasi di luar negeri, khususnya di negara tetangga terdekat seperti Vietnam,” ungkap Suryo.
Suryo menilai, kerjasama bisnis diantara kedua belah pihak bisa mencapai hasil yang baik dengan memiliki mitra lokal yang juga baik. Menurutnya, mitra lokal baik untuk bisnis di Vietnam maupun di Indonesia dapat membantu memberikan informasi dan menangani aturan yang berlaku, yang mungkin membingungkan pelaku usaha ketika mengembangkan bisnis di negara asing.
 
Turut hadir dalam Forum Bisnis tersebut antara lain Menteri Pertanian Suswono, Menteri BUMN Dahlan Iskan dan sejumlah para pimpinan perusahaan BUMN dan swasta seperti Pertamina, Bank Mandiri, Kimia Farma, Semen Indonesia, Bulog, Dirgantara Indonesia, dan Bukit Asam, Ciputra Property dan Indofood Sukses Makmur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×