kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.970.000   24.000   1,23%
  • USD/IDR 16.319   -22,00   -0,13%
  • IDX 7.469   124,49   1,70%
  • KOMPAS100 1.044   14,12   1,37%
  • LQ45 790   8,31   1,06%
  • ISSI 251   6,62   2,71%
  • IDX30 409   4,38   1,08%
  • IDXHIDIV20 473   6,01   1,29%
  • IDX80 118   1,61   1,38%
  • IDXV30 122   3,33   2,82%
  • IDXQ30 131   1,50   1,16%

Kader PDIP yang tolak kenaikan BBM terancam sanksi


Rabu, 19 November 2014 / 23:05 WIB
Kader PDIP yang tolak kenaikan BBM terancam sanksi
ILUSTRASI. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/tom.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PDI Perjuangan menyatakan mendukung kebijakan Presiden Joko Widodo menaikan harga BBM bersubsidi. Sekretaris Fraksi PDIP DPR RI Bambang Wuryanto mengatakan hal itu sesuai keputusan Rakernas dimana PDIP menjadi partai pendukung pemerintah.

Bambang mengatakan bila ada kader yang menolak kenaikan harga BBM akan terancam sanksi. "Partai akan menertibkan," kata Bambang di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (19/11).

Bentuk penertiban ada dua cara. Langkah pertama secara kekeluargaan. "Mungkin dia miss persepsi. Ada informasi yang mungkin dia keliaru, dijelaskan diomongkan secara kekeluargaan," ujarnya.

Langkah kedua melalui mekanisme organisasi partai yakni surat peringatan sanksi. Bila tidak diindahkan maka pelepasan jabatan di partai.

"Kemudian sampai yang paling berat pemecatan pencabutan kartu anggota," imbuhnya.

Untuk cara kekelurgaan, Bambang menjelaskan kader yang tidak melaksanakan pertintah partai akan diajak berkomunikasi oleh ketua umum, sekjen atau politisi senior PDIP.

"Biasanya yang ajak omong. Pertama yang senior Pak Sidharto ajak omong, kalau tidak bisa Sekjen, kalau tidak bisa baru ketua umum partai," ungkapnya. (Ferdinand Waskita)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×