Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Muhammad Jusuf Kalla meminta kepada para pengurus masjid untuk mengatur volume pengeras suara (speaker) masjid agar tidak saling bertabrakan.
Hal ini disampaikannya di gedung Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jakarta Timur, Jumat (24/3/2023). "Karena itu speaker masjid itu dijaga jangan saling tabrakan suaranya. Jadi speaker itu jangan saling melampaui, karena itu dikecilkan volumenya sehingga enggak tabrakan. Adzan tidak saling tabrakan," kata Jusuf Kalla, Jumat.
JK menyampaikan, suara speaker yang saling bertabrakan antar masjid ini membuat kesyahduan Ramadan hilang.
Baca Juga: Hanya untuk azan dan ikamah, ini alasan Arab Saudi batasi speaker masjid
Suara speaker akan makin bersahut-sahutan jika di wilayah tersebut terdapat lebih dari satu atau dua masjid. Adapun imbauan untuk menjaga kesyahduan bulan Ramadan sudah dia sampaikan ke beberapa pihak.
Namun, realisasinya masih belum efektif. "Kalau lima masjid berdekatan, semua adzan yang terlalu keras, kesyahduannya akan hilang. Ini kita minta untuk masyarakat pengurus masjid dan juga para operator-operator yang ada di masjid menjaga itu. Jangan terlalu kencang sehingga kesyahduannya hilang," beber JK.
Lebih lanjut, ia meminta, durasi suara lantunan ayat suci Al-Qur'an sebelum adzan berkumandang jangan terlalu lama hingga mencapai 30 menit.
Ia menyarankan, durasinya diperpendek menjadi lima menit. "Jangan terlalu lama, setengah jam sebelum (adzan) sudah ngaji, hanya boleh lima menit (ngaji sebelum adzan). Adzan itu kan sudah pemanggilan, harus dijaga kesyahduan bulan Ramadan sehingga tidak terjadi simpang siur (suaranya)," imbau JK.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Minta Kesyahduan Ramadan Dijaga, Jusuf Kalla: Suara "Speaker" Masjid Jangan Tabrakan"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News