Reporter: Leni Wandira | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan memiliki cara tersendiri untuk meredam konflik yang terjadi di Laut China Selatan.
Menurutnya, Indonesia harus memimpin negara-negara ASEAN untuk menghadapi ancaman konflik multinasional di kawasan Laut China Selatan.
Pernyataan itu disampaikan Anies menyanggah pernyataan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo soal metode penyelesaian konflik di Laut China Selatan dalam debat pilpres 2023.
Mulanya, Ganjar mengatakan cara untuk menyelesaikan persoalan di Laut China Selatan adalah dengan membentuk kesepakatan sementara.
Baca Juga: Di Hadapan Prabowo, Anies Sampaikan Prihatin Atas Kesejahteraan Prajurit Indonesia
"Jawaban Pak Ganjar tidak ada satu kata pun menyebut kata ASEAN, padahal kata kuncinya dalam penyelesaian itu adalah ASEAN, dan Indonesia negara terbesar di ASEAN, pendiri ASEAN," kata Anies, Minggu (7/1).
Terutama, Indonesia harus menjangkau seluruh negara-negara ASEAN yang menjadi pintu masuk bagi kekuatan Tiongkok.
"Kita menjangkau semua dan semua negara ASEAN yang jadi pintu masuk Tiongkok itu akan menjadi bagian dalam kesepakatan di Laut China Selatan, maka kita menghadapinya secara regional bukan hanya Indonesia dan Indonesia memimpin yang harus memimpin ASEAN," jelasnya.
Baca Juga: Anies: Kerja Sama Selatan-Selatan Harus Fokus ke Isu Perubahan Iklim
Sebagai informasi, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar debat calon presiden (capres) pada Minggu 7 Januari 2024 malam. Debat capres digelar di Istora Senayan, Jakarta Pusat.
Tema debat ketiga Pilpres 2024 ini adalah pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, politik luar negeri dan geopolitik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News