kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Jumlah kasus positif corona di Indonesia masih tinggi, lantas bagaimana prediksinya?


Senin, 29 Juni 2020 / 10:33 WIB
Jumlah kasus positif corona di Indonesia masih tinggi, lantas bagaimana prediksinya?
ILUSTRASI. Dokter patologi klinik menunjukkan cara kerja alat Polymerase Chain Reaction (PCR) di Ruang Ektraksi DNA dan RNA Laboratorium Mikrobiologi RSUD Sidoarjo, Jawa Timur. ANTARA FOTO/Umarul Faruq/aww.


Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia kembali mengumumkan 1.198 kasus baru virus corona pada Minggu (28/6/2020). Penambahan ini membuat jumlah total kasus virus corona di Indonesia menjadi sebanyak 54.010. Adapun jumlah pasien sembuh sebanyak 22.936 orang atau bertambah 1.027 orang dari hari sebelumnya. 

Kemudian, jumlah kasus kematian total meningkat sebanyak 34 kasus menjadi 2.754. Kasus-kasus ini tersebar di 34 provinsi dan 448 kabupaten/kota di Indonesia. Di lingkup global, kasus corona juga masih terus mengalami peningkatan. 

Baca Juga: PSBB di Kota Tangerang kembali diperpanjang hingga 12 Juli, ini kata pemkot

Menurut Worldometers ada lebih dari 10 juta kasus Covid-19 yang telah dikonfirmasi dari berbagai negara di dunia. Lantas, apakah jumlah kasus ke depannya akan masih terus mengalami peningkatan? 
Eliminasi Covid-19

Menurut Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, tren global, regional, dan nasional relatif sama. Selain itu, beberapa studi terbaru memperlihatkan besarnya tantangan penemuan obat dan vaksin untuk Covid-19 ini "Maka tidak ada pilihan lain bagi dunia termasuk Indonesia untuk melakukan program eliminasi Covid-19," tuturnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (28/6/2020). 

Sementara itu, melihat jumlah kasus harian Covid-19 yang dilaporkan di Indonesia saat ini, Dicky menyebut kemungkinan peningkatan kasus masih dapat terjadi dalam beberapa waktu ke depan. "Akan terus terjadi (tren peningkatan kasus), karena kasus positif saat ini atau meninggal karena Covid-19 adalah buah dari penularan yang terjadi 2 minggu lebih yang lalu (inkubasi terlama sampai 28 hari)," jelas Dicky. 

Belum puncak 

Meskipun jumlah kasus baru yang dilaporkan setiap harinya di Indonesia telah memasuki angka rata-rata 1.000, Dicky menyebut bahwa kondisi tersebut belum menunjukkan puncak. "Belum puncak dan potensi naiknya sangat besar," ujarnya. 

Baca Juga: IKAPPI: Penerapan ganjil genap di pasar justru memperbanyak risiko penularan Covid-19

Menurut dia, indikasi ketika cakupan tes masih kurang atau masih banyaknya kasus positif di dalam masyarakat yang belum terdeteksi adalah dari positive rate-nya.  "Secara nasional kan rerata masih di atas 11 persen, idealnya 5 persen ke bawah. Itu pun dengan syarat jumlah tes tetap tinggi, bukan diturunkan," tambahnya. 

Adapun cakupan tes yang tinggi ini akan berfungsi untuk menjaga supaya layanan kesehatan tetap cukup atau tidak overload akibat banyak pasien memerlukan ICU atau ventilator. Dicky juga menyebut indikator tes lain, yaitu angka kematian. "Bila angka kematian masih ada, artinya kita relatif masih di belakang kecepatan penularan Covid-19," sambungnya. 

Tanggung jawab bersama 

Dicky juga mengingatkan bahwa kasus penularan virus corona tidak hanya terjadi di komunitas melalui transmisi lokal, tetapi juga kasus impor, baik dari luar negeri atau luar wilayah. "Artinya, program pengendalian yang dilakukan di dalam wilayah (tes, lacak kasus, isolasi, dan perubahan perilaku) tidak dapat dipisahkan dengan pengetatan di pintu masuk negara atau wilayah," jelasnya. 

Baca Juga: Hipmi: Sektor agribisnis belum mendapat stimulus yang cepat dan tepat

"Selain itu, menjadi penting sekali untuk menanamkan pemahaman bahwa ini adalah tanggungjawab bersama. Setiap diri kita memiliki peran yang sangat penting untuk menghambat atau memperlambat penularan Covid-19," sambungnya. 

Adapun langkah yang dapat dilakukan untuk menekan penyebaran Covid-19 adalah dengan mengubah perilaku. "Memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (3M) ini sangat mendasar dan bermanfaat untuk turut melandaikan kurva," ujar Dicky.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "54.010 Kasus Positif, Bagaimana Prediksi Pandemi Corona di Indonesia?"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×