kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jubir Vaksin: Disiplin protokol kesehatan tetap harus dilakukan bersama vaksinasi


Senin, 21 Juni 2021 / 18:44 WIB
Jubir Vaksin: Disiplin protokol kesehatan tetap harus dilakukan bersama vaksinasi
ILUSTRASI. Juru Bicara Vaksin Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Juru Bicara (Jubir) Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksin Covid-19 yang digunakan di Indonesia masih efektif melawan varian baru dari virus corona.

Diketahui, saat ini terdapat varian baru Covid-19 yang masuk ke Indonesia. Diantaranya, varian Delta atau varian B.1.617.2 dan Alpha atau varian B.1.1.7.

"Masih sangat efektif dan WHO masih merekomendasikan untuk percepat vaksinasi," jelas dia kepada Kontan.co.id, Senin (21/6).

Adapun selain ketersediaan vaksin yang terus dipercepat kedatangannya, pemerintah juga memperbanyak sentra vaksinasi untuk mempercepat laju penyuntikan vaksin. Selain itu, kerjasama dengan swasta, BUMN serta organisasi masyarakat juga menjadi strategi mempercepat vaksinasi.

Baca Juga: Kasus Covid-19 tembus 2 juta: Waspada, kenaikan kasus bisa sampai puncak akhir Juni!

"Bekerjasama dengan swasta, BUMN serta organisasi masyarakat untuk membuka pos vaksinasi termasuk seperti pelaksanaan vaksinasi di mall atau pusat perbelanjaan," imbuhnya.

Agar pelaksanaan vaksinasi semakin efektif, Nadia juga menekankan masyarakat yang sudah divaksin untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Terlebih vaksin saja dinilai tidak cukup untuk mencegah penularan Covid-19, melainkan harus dipadukan dengan protokol kesehatan yang disiplin.

Protokol kesehatan masih diperlukan lantaran saat ini belum semua masyarakat mendapatkan vaksinasi Covid-19. "Vaksin tidak cukup di masa pandemi harus tetap prokes dan masih banyak orang yang tidak vaksin," imbuhnya.

Guna meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan meski sudah divaksin serta meningkatkan partisipasi masyarakat agar mau divaksin, pemerintah kini terus melakukan edukasi kepada publik.

"Kami tetap edukasi bahwa vaksin memberikan perlindungan terhadap gejala berat sampai dengan 95% dan dari Kematian sampai dengan 98%," tutur Nadia.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, mulai awal bulan depan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 ditargetkan dapat mencapai 1 juta dosis per hari.

Baca Juga: Pemerintah targetkan 1 juta vaksinasi Covid-19 per hari mulai awal bulan depan

"Bapak Presiden meminta agar kalau bisa awal bulan depan sudah dicapai satu juta. Dan tolong dipastikan digerakkan semua komponen baik itu komponen melalui vaksinasi pemerintah daerah maupun juga komponen vaksinasi melalui TNI dan Polri," kata Budi dalam Keterangan Pers yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (21/6).

Lebih lanjut, pihaknya terus bekerjasama dan berkomunikasi dengan pihak TNI/Polri untuk target 1 juta vaksinasi per hari di bulan depan.

Berdasarkan data yang dikutip dari website resmi Kementerian Kesehatan per 21 Juni 2021 pukul 12.00 WIB, laju vaksinasi secara nasional yaitu total vaksinasi dosis pertama ialah 57,18% atau 23,07 juta penerima dan dosis kedua 30,34% atau 12,24 juta penerima. 

Total target sasaran vaksinasi dari tenaga kesehatan, lansia dan petugas publik sebanyak 40,34 juta penerima.

Selanjutnya: UPDATE corona di Jakarta Selasa (21/6) positif 5014, sembuh 2835 meninggal 74

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×