Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo menegaskan tidak ada tempat bagi pihak yang tidak mampu bertoleransi beragama. Hal itu berkenaan dengan tragedi penyerangan di Gereja Santa Lidwina, Yogyakarta kemarin, Minggu (11/2).
Menurut Jokowi, secara konstitusi Indonesia menjamin kebebasan seluruh warga negaranya dalam beragama. "Oleh sebab itu, tidak ada tempat bagi yang mendukung orang-orang yang melakukan, mengembangkan, dan menyebarkan intoleransi di negara kita," ungkapnya di Kementerian Luar Negeri, Senin (12/2).
Presiden sudah memerintahkan aparat penegak hukum untuk menindak tegas pelaku penyerangan ibadah gereja demi menegakkan konstitusi tanah air. Pasalnya, sudah puluhan tahun masyarakat Indonesia hidup bersama dengan memeluk keyakinan yang beragam dan berbeda.
"Sekali lagi, tidak ada tempat bagi mereka yang tidak mampu bertoleransi di negara kita ini, apalagi dengan cara-cara kekerasan," tegas Jokowi.
Kendati begitu, Jokowi masih belum mendapat laporan apakah penyerangan gereja kemarin ada latar belakang unsur politik atau tidak. "Masih belum dapat laporan, Kapolri masih dalami," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, suasana khusyuk saat perayaan misa umat Katolik di Gereja Santa Lidwina, Bedog, Desa Trihanggo, Kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta, kemarin tiba-tiba berubah menjadi mencekam.
Seorang pria tiba-tiba masuk ke dalam gereja kemudian membacok umat yang sedang beribadah dengan senjata pedang. Tidak hanya itu, pelaku juga melukai Pastor Karl-Edmund Prier yang sedang memimpin misa dan seorang anggota polisi.
Pelaku akhirnya dilumpuhkan dengan timah panas. Ia dibawa ke RS Bhayangkara untuk menjalani perawatan. Sementara korban dibawa ke RS Panti Rapih untuk menjalani perawatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News