kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Jokowi tambah "Senior Advisor" tim transisi


Jumat, 15 Agustus 2014 / 12:36 WIB
Jokowi tambah
ILUSTRASI. Cara melihat Spotify Wrapped 2022.


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Presiden terpilih periode 2014-2019 Joko Widodo memastikan bakal menambah "senior advisor" tim transisi. Penasihat senior itu harus menguasai sektor yang dibutuhkan.

"Tambah lagi dong. Prosesnya masih berjalan kan," ujar Jokowi di Kantor Transisi, Jalan Situbondo 10, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (14/8) malam.

Penasihat senior tim transisi saat ini adalah tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Hasyim Muzadi; tokoh Muhammadiyah, Buya Syafi'i Maarif; mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan era Abdurrahman Wahid, Luhut Pandjaitan; dan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Hendropriyono.

Ditunjuknya dua mantan jenderal dan dua tokoh agama, kata Jokowi, belumlah cukup. Ia membutuhkan penasihat yang menguasai bidang lain, misalnya ekonomi dan energi.

Jokowi mengatakan, peran penasihat senior di dalam kerja tim transisi sangatlah strategis. Dia memberikan saran-saran yang seharusnya dikerjakan dalam masa transisi. Contohnya, menjadikan kelembagaan kabinet Jokowi-JK menjadi efektif.

"Biar kerja pokja transisi lebih cepat. Masukan seperti itu yang kita butuhkan. Akan tetapi, sekali lagi ya, bukan bahas nama menteri," ujar Jokowi. (Fabian Januarius Kuwado)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×