kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Jokowi Segera Umumkan HPP Gabah dan Beras Terbaru, Ini Penyebabnya


Jumat, 10 Maret 2023 / 04:53 WIB
Jokowi Segera Umumkan HPP Gabah dan Beras Terbaru, Ini Penyebabnya
ILUSTRASI. Saat ini, pemerintah tengah menghitung HPP gabah dan beras terbaru.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam waktu dekat, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengumumkan harga pokok pemerintah (HPP) gabah dan beras terbaru. 

Melansir laman Setkab.go.id, saat ini, pemerintah tengah menghitung HPP gabah dan beras terbaru. Hal ini menyusul turunnya harga gabah kering panen (GKP) seiring dengan panen raya yang dilakukan di sejumlah wilayah di tanah air.

“Ini di banyak provinsi kan baru panen raya. Dan, tadi saya menanyakan langsung kepada para petani bahwa GKP (gabah kering panen)-nya jatuh di harga Rp 4.200, memang terlalu rendah. Sehingga pemerintah ini sedang menghitung dan nanti segera diumumkan oleh Badan Pangan Nasional, harga GKP-nya ini harusnya berapa,” ujar Jokowi usai menyaksikan panen raya padi, di Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, Kamis (09/03/2023).

Jokowi bilang, dalam menetapkan harga tersebut pemerintah memperhatikan biaya setiap komponen produksi, mulai dari sewa lahan, pupuk, dan lainnya.

“Kita punya hitung-hitungan cost dalam setiap komponen berproduksi beras ini sudah kelihatan semuanya, baik mengenai sewa lahan, pupuk, bibitnya, dan lain-lainnya, sudah ketemu,” ujarnya.

Baca Juga: Jelang Ramadan dan Lebaran, Pemerintah Pastikan Akan Jaga Stabilisasi Harga Pangan

Dengan perhitungan tersebut, Jokowi mengharapkan harga di tingkat petani, pedagang, hingga konsumen dapat berada pada posisi yang wajar.

“Kita harapkan harga gabah di petani itu wajar, harga beras di pedagang itu wajar, harga pembelian beras oleh masyarakat juga pada posisi yang wajar. Semuanya mendapatkan manfaat dan keuntungan dari perhitungan itu,” ujarnya.

Ketersediaa pupuk masih terkendala

Terkait ketersediaan pupuk yang sering dikeluhkan para petani, Kepala Negara menyampaikan bahwa pemerintah terus berupaya untuk mendorong produksi pupuk dalam negeri sekaligus mengurangi ketergantungan pada produk impor.

Baca Juga: Kemenkeu: Bansos Jelang Ramadhan Bakal Disalurkan Maret 2023

“Kita tahu kebutuhan pupuk secara nasional itu kurang lebih 13 juta ton, pabrik-pabrik industri pupuk kita memproduksi baru 3,5 juta ton, dan kemarin tambah di Pupuk Iskandar Muda 570 ribu ton, ada tambahan,” ujarnya.

Presiden juga mengakui adanya kendala dalam rantai pasok pupuk secara global yang dipicu oleh perang antara Rusia dan Ukraina.

“Memang kita masih kurang pupuknya. Ini yang nanti akan segera kita usahakan. Tapi kita juga semua harus tahu tempat bahan baku maupun produksi pupuk ini baru perang, itu Rusia dan Ukraina,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×