Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo menyebut ada anggaran daerah sebesar Rp 170 triliun yang masih mengendap di bank. Angka tersebut merupakan akumulasi dari total dana daerah yang ada di seluruh Indonesia.
Hal itu dinilai bertentangan dengan upaya mengerek pertumbuhan ekonomi yang memerlukan kecepatan belanja pemerintah.
"Masih Rp 170 triliun di bank. Artinya penggunaannya memerlukan kecepatan terutama di kuartal ketiga ini," ujar Jokowi saat meninjau penanganan virus corona (Covid-19) di Jawa Barat, Selasa (11/8).
Baca Juga: Wujudkan ketahanan pangan, Kementerian pertanian gandeng BNI
Pembelanjaan pada kuartal ketiga atau bulan Juli, Agustus, dan September menjadi penting dalam mengerek ekonomi Indonesia. Dalam laporan kuartal II kemarin Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekonomi minus 5,32%.
Jokowi meminta kepada kepala daerah agar segera merealisasikan anggaran belanja daerah. Bila belanja dapat terealisasi dengan cepat maka akan ada peluang ekonomi Indonesia tumbuh positif di kuartal III dan lolos dari jurang resesi.
"Begitu kita belanjakan sesegera mungkin, kemungkinan kita bisa kembali lagi ke positif itu ada peluang," terang Jokowi.
Pemerintah pusat terus menggenjot sejumlah program untuk mengerek konsumsi masyarakat. Beberapa program bantuan langsung seperti bantuan sosial tunai (BST) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dana desa telah diberikan.
Baca Juga: Ini 4 bansos baru yang diluncurkan pemerintah untuk bantu pulihkan ekonomi
Pun subsidi untuk mengurangi beban masyarakat yang diberikan untuk pengguna listrik. Ditambah lagi pemerintah juga alam memberikan bantuan terhadap pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam bentuk modal kerja darurat sebesar Rp 2,4 juta untuk 13 juta UMKM.
Di sektor pekerja, pemerintah telah memberikan bantuan berupa program kartu prakerja untuk pekerja yang terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Selain itu, ada pula bantuan subsidi upah yang akan segera diberikan bagi pekerja dengan gaji bawah Rp 5 juta.
Baca Juga: Sri Mulyani gelontorkan 4 bansos baru dan gaji ke-13 bagi PNS untuk kerek ekonomi
"Kita harapkan stimulus untuk ekonomi kita terutama untuk yang menengah bawah bisa diberikan sehingga ada daya beli di sana, konsumsi domestik kita juga akan naik," jelas Jokowi.
Jokowi menyampaikan bahwa tekanan ekonomi akibat pandemi Covid-19 dirasakan oleh sejumlah negara di dunia. Bahkan sejumlah negara maju seperti Italia, Perancis, Jerman, dan Amerika Serikat menunjukkan pertumbuhan yang lebih rendah dibandingkan Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News