CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.679   61,00   0,39%
  • IDX 7.314   70,61   0,97%
  • KOMPAS100 1.126   8,52   0,76%
  • LQ45 890   2,70   0,30%
  • ISSI 222   2,41   1,10%
  • IDX30 458   0,84   0,18%
  • IDXHIDIV20 553   -0,93   -0,17%
  • IDX80 129   0,66   0,51%
  • IDXV30 138   -0,49   -0,35%
  • IDXQ30 153   0,08   0,05%

Jokowi persilakan masyarakat melamar jadi menteri


Rabu, 06 Agustus 2014 / 20:33 WIB
Jokowi persilakan masyarakat melamar jadi menteri
ILUSTRASI. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Presiden terpilih periode 2014-2019 Joko Widodo menilai, sah-sah saja jika ada orang yang mendaftarkan diri untuk menjadi menteri ke Rumah Transisi Jokowi-JK.

"Sah-sah saja. Kamu mau melamar menteri juga ndak apa-apa kok," ujar Jokowi di Kantor Balaikota, Jakarta, Rabu (6/8) petang.

Kendati demikian, Jokowi menegaskan bahwa Rumah Transisi bukanlah tempat pembentukan kabinet menteri. Di rumah itu, tim transisi mempersiapkan peralihan kekuasaan dari saat ini ke Jokowi-Jusuf Kalla.

"Di situ tempat identifikasi masalah. Di situ itu membuat program di awal pemerintahan saya. Ketiga, berhubungan dengan pemerintah SBY agar nyambung," ujar Jokowi.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah orang datang ke Rumah Transisi, Jalan Situbondo 10, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu siang. Mereka ingin mendaftarkan diri untuk masuk kabinet Jokowi-JK.

Ratna adalah salah satunya. Ia mengaku sebagai politisi Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dan sempat maju sebagai calon anggota legislatif periode 2014-2019. Setelah gagal duduk di parlemen, Ratna mencoba mengajukan diri sebagai calon menteri di kabinet pemerintahan Jokowi-JK.

"Saya dapat dukungan 500.000 suara dari relawan untuk menjadi menteri sosial," kata Ratna.

Selain Ratna, ada juga Abdul Rani Rasjid yang juga datang ke kantor tim transisi untuk mengajukan diri sebagai menteri. Abdul adalah dosen mata kuliah akuntansi di beberapa universitas swasta, salah satunya adalah di Perbanas Institute, Jakarta.

Sesuai dengan keahliannya, Abdul berharap dapat dipilih masuk dalam kabinet Jokowi-JK. Ia merasa mampu dan berhak mengajukan diri karena mengaku ikut membantu memenangkan Jokowi-JK melalui jaringan relawannya, yaitu Ikatan Pemilih Indonesia, yang markasnya berada di wilayah Jakarta Selatan.

"Maunya sih jadi menteri koperasi dan UKM, kan saya ekonom dan relawan Jokowi-JK," ucap Abdul. (Fabian Januarius Kuwado)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×