Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Presiden Joko Widodo geram dengan pelabuhan-pelabuhan yang masih belum memperbaiki proses bongkar muat atau dwelling time. Dia menengarai, proses perbaikan layanan di pelabuhan ini dihambat oleh oknum.
Jokowi mencatat, proses dwelling time di pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya masih pada kisaran 6 hari, kemudian di pelabuhan Bawean Sumatra Utara masih 7-8 hari. "Saya kira ketika saya minta dwelling time di Tanjung Priok diperbaiki itu termasuk di pelabuhan lain. Saya minta semuanya diperbaiki," ungkapnya, Selasa (13/9).
Misalnya, seperti di Pelabuhan Belawan, dari delapan crane, hanya satu yang digunakan.
"Saya akan tugaskan kapolri ke pelabuhan-pelabuhan. Jangan sampai cara-cara itu diteruskan," kata Jokowi.
Kegeraman Jokowi ini diungkapkan saat meresmikan New Priok Container Terminal (NPCT). Dia meminta, dwelling time di seluruh pelabuhan Indonesia dipangkas mengikuti pelabuhan Tanjung Priok yang saat ini sudah 3,2 hari.
Menteri Perhubungan Budi Karya menambahkan, proses dwelling time di beberapa pelabuhan Indonesia masih sangat jauh dari harapan. "Hingga akhir Desember saya harap dwelling time Tanjung Priok sudah sampai 2,5 hari," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News