kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   -25.000   -1,30%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Jokowi: Pakai jas supaya keren


Selasa, 10 Juni 2014 / 20:58 WIB
Jokowi: Pakai jas supaya keren
ILUSTRASI. Pemerintah terus mengembangkan kawasan ekonomi khusus (KEK).


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

MEDAN. Meski sudah memiliki seragam resmi kotak-kotak untuk kampanye Pemilu Presiden 2014, calon presiden Joko Widodo kini mulai tampil beda. Pada acara debat calon presiden dan wakil presiden, Senin (9/6) kemarin, Jokowi dan calon wakil presiden Jusuf Kalla memilih mengenakan jas hitam dan dasi warna merah. Apa alasannya?

Jokowi mengatakan, perubahan gaya itu untuk menambah variasi penampilannya selama ini. Menurut dia, penampilannya yang sederhana kerap dibilang "kuno".

"Masa kita pakai yang sederhana terus, dipikir kan presidennya kuno. Ya biar aja, sekali-kali lah, supaya keren," seloroh Jokowi di sela-sela kegiatan kampanyenya di Medan, Sumatera Utara, Selasa (10/6).

Jokowi berpendapat, dengan mengenakan jas, dirinya akan terlihat lebih gagah. "Juga ada presidential look-nya kan," katanya.

Jokowi mengatakan harus memberikan yang terbaik dalam pelaksanaan debat kandidat. Menurutnya, acara debat itu sangat penting untuk memengaruhi preferensi pemilih mengambang (swing voters).

"Terutama di kelas menengah. Di negara-negara maju, debat kandidat menjadi acuan. Visi dan misinya konkret atau tidak," ucap Jokowi. (Sabrina Asril)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×