kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.172   20,00   0,12%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Jokowi: Negara menjamin pengobatan korban bom Surabaya


Minggu, 13 Mei 2018 / 18:50 WIB
Jokowi: Negara menjamin pengobatan korban bom Surabaya
ILUSTRASI. Jokowi


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan menjamin biaya pengobatan para korban ledakan bom yang terjadi di Surabaya, Jawa Timur, Minggu pagi (13/5). Hal itu disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai mengunjungi langsung salah satu tempat kejadian perkara (TKP) di Surabaya.

"Mari kita berdoa kepada korban agar diberi tempat terbaik di sisi Allah SWT dan yang ditinggalkan diberi ketabahan. Serta bagi korban yang luka-luka mari doakan semoga cepat sembuh dan negara akan menjamin biaya pengobatan," kata Jokowi.

Dalam kunjungannya, Presiden mengucapkan rasa bela sungkawa yang sedalam-dalamnya bagi para korban ledakan bom tersebut. Serta mengimbau kepada masyarakat untuk tetap dan menjaga persatuan. Serta waspada untuk berupaya bersama harus bersatu melawan terorisme.

Adapun berdasarkan informasi korban tewas akibat ledakan yang terjadi di tiga gereja di Surabaya kini menjadi 10 orang. Hal tersebut merupakan perkembangan yang disampaikan aparat setempat sampai dengan pukul 12.30 WIB. Jumlah korban luka pun bertambah menjadi 41 orang.

Tak hanya itu, Presiden juga mengecam tindakan terorisme yang terjadi di Surabaya, Jawa Timur. Bahkan Jokowi mengatakan tindakan tersebut merupakan tindakan yang sungguh biadab dan di luar dari batas kemanusiaan.

"Hari ini telah terjadi aksi teror di tiga lokasi di Surabaya. Tindakan terorisme ini sungguh biadab dan di luar dari batas kemanusiaan yang menimbulkan korban anggota masyarakat, anggota kepolisian, dan anak-anak yang tidak berdosa," tegas Presiden.

Termasuk juga, lanjut Jokowi, pelaku yang menggunakan dua anak berumur kurang lebih 10 tahun yang digunakan untuk pelaku bom bunuh diri. Untuk itu, ia kembali menegaskan, terorisme adalah kejahatan terhadap kemanusiaan yang tidak ada kaitannya dengan agama apa pun. "Semua ajaran agama menolak terorisme apapun alasannya," kata Jokowi.

Maka dari itu, ia turut berduka cita atas jatuhnya korban akibat serangan bom bunuh diri tersebut. Bahkan, Presiden juga telah memerintahkan Kapolri untuk mengusut tuntas jaringan-jaringan pelaku hingga ke akar-akarnya. "Seluruh aparat negara tidak akan membiarkan tidakan pengecut semacam ini," tegas Jokowi.

Ia juga mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk memerangi terorisme dan radikalisme yang bertentangan dengan nilai-nilai agama dan nilai-nilai leluhur kita sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan dan nilai-nilai kebhinekaan.

Sekadar tahu saja, ledakan bom terjadi di tiga gereja di Surabaya pada Minggu pagi ini. Tiga Gereja itu, yakni Santa Maria di Ngagel, GKI di Jalan Diponegoro dan Gereja di Jalan Arjono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×