kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Jokowi minta semua negara dapat akses vaksin Covid-19 di PBB


Rabu, 23 September 2020 / 09:31 WIB
Jokowi minta semua negara dapat akses vaksin Covid-19 di PBB
Suasana Sidang Majelis Umum ke-75 PBB saat Presiden Jokowi menyampaikan pidato secara virtual dari Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/9/2020).


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo menekankan kesetaraan akses terhadap vaksin virus corona (Covid-19).  Hal itu ia sampaikan saat memberikan pidato dalam Sidang Majelis Umum ke-75 PBB.

Jokowi menekankan kerja sama antar negara harus dilakukan dalam menghadapi pandemi Covid-19 saat ini.

"Kerja sama dalam penanganan Covid-19 harus kita perkuat, baik dari sisi kesehatan, maupun dampak sosial ekonominya," ujar Jokowi seperti yang ditayangkan dalam akun YouTube resmi Sekretariat Presiden, Rabu (23/9).

Kerja sama dilakukan terutama dalam rangka pemberian vaksin Covid-19. Presiden ketujuh Republik Indonesia itu menegaskan bahwa keberadaan vaksin penting sebagai pengubah keadaan dalam pandemi saat ini.

Baca Juga: Di Sidang Umum PBB, Jokowi: Dunia yang kita impikan belum tercapai

Oleh karena itu, ketersediaan vaksin untuk seluruh negara harus menjadi jaminan. Sehingga tak ada negara yang terpuruk karena tak mendapatkan akses vaksin Covid-19.

"Kita harus bekerja sama untuk memastikan, bahwa semua negara mendapatkan akses setara terhadap vaksin yang aman dan dengan harga terjangkau," terang Jokowi.

Ketahanan kesehatan dunia harus juga dikedepankan dalam jangka panjang. Sehingga aktivasi ekonomi ke depan dapat dilakukan dengan baik.

Pada kesempatan itu juga Jokowi menyayangkan hingga saat ini rivalitas antar negara justru masih terjadi. Padahal kolaborasi penting untuk dilakukan.

Baca Juga: 3 Pemikiran Jokowi untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa

"Di saat seharusnya kita semua bersatu padu, bekerja sama melawan pandemi yang justru kita lihat adalah masih terjadinya perpecahan dan rivalitas yang semakin menajam," ungkapnya.

Hubungan saling menguntungkan harus dilakukan dalam mengatasi pandemi saat ini. Ia menegaskan bahwa bila perpecahan dan rivalitas terus terjadi, maka pijakan bagi stabilitas dan perdamaian yang lestari akan goyah bahkan sirna.

"Dunia yang damai, stabil dan sejahtera semakin sulit diwujudkan," jelasnya.

Selanjutnya: Di sidang umum PBB, Trump tuduh Beijing melepaskan wabah ke dunia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×