Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo menekankan kesetaraan akses terhadap vaksin virus corona (Covid-19). Hal itu ia sampaikan saat memberikan pidato dalam Sidang Majelis Umum ke-75 PBB.
Jokowi menekankan kerja sama antar negara harus dilakukan dalam menghadapi pandemi Covid-19 saat ini.
"Kerja sama dalam penanganan Covid-19 harus kita perkuat, baik dari sisi kesehatan, maupun dampak sosial ekonominya," ujar Jokowi seperti yang ditayangkan dalam akun YouTube resmi Sekretariat Presiden, Rabu (23/9).
Kerja sama dilakukan terutama dalam rangka pemberian vaksin Covid-19. Presiden ketujuh Republik Indonesia itu menegaskan bahwa keberadaan vaksin penting sebagai pengubah keadaan dalam pandemi saat ini.
Baca Juga: Di Sidang Umum PBB, Jokowi: Dunia yang kita impikan belum tercapai
Oleh karena itu, ketersediaan vaksin untuk seluruh negara harus menjadi jaminan. Sehingga tak ada negara yang terpuruk karena tak mendapatkan akses vaksin Covid-19.
"Kita harus bekerja sama untuk memastikan, bahwa semua negara mendapatkan akses setara terhadap vaksin yang aman dan dengan harga terjangkau," terang Jokowi.
Ketahanan kesehatan dunia harus juga dikedepankan dalam jangka panjang. Sehingga aktivasi ekonomi ke depan dapat dilakukan dengan baik.
Pada kesempatan itu juga Jokowi menyayangkan hingga saat ini rivalitas antar negara justru masih terjadi. Padahal kolaborasi penting untuk dilakukan.
Baca Juga: 3 Pemikiran Jokowi untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa
"Di saat seharusnya kita semua bersatu padu, bekerja sama melawan pandemi yang justru kita lihat adalah masih terjadinya perpecahan dan rivalitas yang semakin menajam," ungkapnya.
Hubungan saling menguntungkan harus dilakukan dalam mengatasi pandemi saat ini. Ia menegaskan bahwa bila perpecahan dan rivalitas terus terjadi, maka pijakan bagi stabilitas dan perdamaian yang lestari akan goyah bahkan sirna.
"Dunia yang damai, stabil dan sejahtera semakin sulit diwujudkan," jelasnya.
Selanjutnya: Di sidang umum PBB, Trump tuduh Beijing melepaskan wabah ke dunia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News