kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jokowi minta Kamboja permudah masuknya industri dari Indonesia, ini kata ekonom


Minggu, 25 April 2021 / 20:41 WIB
Jokowi minta Kamboja permudah masuknya industri dari Indonesia, ini kata ekonom
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo (tengah) . ANTARA FOTO/Biro Pers-Laily Rachev/hma/foc.


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen membahas kerja sama kedua negara. Salah satu permintaan Jokowi adalah meminta dukungan agar perusahaan BUMN dan swasta Indonesia dapat menjadi mitra pembangunan dan investasi utama di Kamboja.

Menanggapi hal ini, Ekonom dan Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah berpendapat bahwa perluasan pasar dari luar negeri pasti akan menguntungkan bagi BUMN juga swasta karena bisa menambah keuntungan dan mendatangkan devisa.

"Selama ini BUMN dan beberapa perusahaan swasta sudah mampu bersaing di luar negeri. Support langsung dari pemerintah akan banyak membantu," ujar Piter kepada Kontan, Minggu (25/4).

Baca Juga: Jokowi minta Kamboja permudah masuknya industri Indonesia

Piter juga berpendapat, hal yang penting dilihat dari perluasan pasar luar negeri ini bukan hanya besaran dari devisa yang diperoleh tetapi harus melihat dampak jangka panjang yang dihasilkan. Menurut Piter, untuk bisa bersaing di pasar global harus dilakukan secara bertahap, dimana perluasan ke Kamboja menjadi salah satunya.

"Pasar Kamboja bisa menjadi salah satu tahapan menuju ke pasar global yang lebih luas," tambah Piter.

Sementara itu, dalam pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Kamboja, berapa sektor yang menurut Jokowi menjadi andalan untuk masuk ke Kamboja yakni sistem perkeretaapian dan pemenuhan kebutuhan gerbong kereta, pembangunan pembangkit listrik apung, kebutuhan kapal tunda (tugboat), dan proyek infrastruktur di Kamboja.

Selanjutnya: Kekerasan di Myanmar harus dihentikan, ini 5 kesepakatan KTT ASEAN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×