kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jokowi minta kalkulasi dampak ekonomi bagi Indonesia akibat virus corona


Selasa, 04 Februari 2020 / 16:07 WIB
Jokowi minta kalkulasi dampak ekonomi bagi Indonesia akibat virus corona
Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas tentang kesiapan menghadapi dampak virus korona di Istana Bogor, Selasa (4/2).


Reporter: Abdul Basith | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - BOGOR. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para menteri menghitung dampak ekonomi yang ditimbulkan bagi Indonesia akibat virus corona. Asal tahu saja, Indonesia menetapkan sejumlah kebijakan akibat virus korona. Antara lain menutup penerbangan sementara dari dan ke China.

Tidak hanya itu, bagi pengunjung yang telah berada di China selama 14 tidak akan diizinkan masuk atau transit di wilayah Indonesia. Selain itu Indonesia juga mencabut sementara fasilitas bebas visa dan visa on travel bagi warga China.

Baca Juga: FIA berencana membatalkan GP China di ajang Formula 1 karena wabah virus corona

"Saya minta dikalkulasi secara cermat dampak dari kebijakan ini bagi perekonomian kita baik dari sektor perdagangan, investasi dan pariwisata," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas di Istana Bogor, Selasa (4/2).

Jokowi meminta penyiapan langkah kontigensi terkait pariwisata. Terutama untuk Bali dan Sulawesi Utara sebagai daerah yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan asal China.

Sementara untuk perdagangan, China memegang peran penting bagi Indonesia. Oleh karena itu perlu ada penghitungan dampak bagi ekonomi Indonesia.

Baca Juga: China yakin persentase korban meninggal akibat corona bakal menciut

"China merupakan negara tujuan ekspor pertama dengan pangsa pasar 16,6% dari total ekspor Indonesia, sangat besar tetapi juga sekaligus negara asal impor terbesar Indonesia," jelas Jokowi.

Perlu ada antisipasi terkait penyebaran virus korona. Oleh karena itu perkembangan virus serta perlambatan ekonomi China perlu menjadi perhatian.

Berdasarkan data Pusat Sistem Sains dan Teknik (CSSE) di Universitas Johns Hopkins yang diakses Selasa (4/2) pukul 15:45 WIB terdapat 20.659 orang yang terkonfirmasi terkena virus korona. Dari angka tersebut 427 orang dinyatakan meninggal dan 680 orang berhasil pulih.















 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×