kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.754.000   -4.000   -0,23%
  • USD/IDR 16.870   -305,00   -1,84%
  • IDX 5.996   -514,48   -7,90%
  • KOMPAS100 847   -82,06   -8,83%
  • LQ45 668   -66,74   -9,09%
  • ISSI 186   -15,12   -7,51%
  • IDX30 353   -34,16   -8,83%
  • IDXHIDIV20 427   -41,35   -8,83%
  • IDX80 96   -9,67   -9,17%
  • IDXV30 102   -9,19   -8,28%
  • IDXQ30 116   -10,74   -8,46%

Jokowi minta Brasil tidak intervensi eksekusi mati


Selasa, 24 Februari 2015 / 14:05 WIB
Jokowi minta Brasil tidak intervensi eksekusi mati
ILUSTRASI. Simak jadwal keberangkatan KRL Jogja-Solo hari ini, Senin-Jumat, 11-15 September 2023


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya buka suara terkait memanasnya hubungan diplomatik Indonesia-Brasil.

Dalam keterangan persnya hari ini, Jokowi mengatakan jika tindakan Presiden Brasil yang batal memberikan credential kepada Dubes Indonesia Toto Riyanto merupakan bentuk intervensi terhadap hukum Indonesia. "Saya sampaikan secara tegas, jangan ada intervensi masalah eksekusi mati," kata Jokowi, Selasa (24/2) di Istana Merdeka, Jakarta.

Seperti diketahui, menjelang eksekusi terpidana mati warga negara asal Brasil, Ricardo Gularte, pemerintah Brasil menolak Duta Besar Indonesia. Presiden Brasil Dilma Rousseff mengatakan izin kerja untuk Duta Besar Indonesia ditunda sampai waktu yang belum ditentukan.

Menurut Jokowi, Indonesia harus menjaga kedaulatan hukumnya, dan juga kedaulatan politiknya. Masalah ini merupakan hal yang besar, oleh karenanya Toto diminta untuk kembali ke Tanah Air. Jokowi pun telah menyampaikan nota keberatan atas sikap pemerintah Brasil.

Bahkan, menurut Wapres Jusuf Kalla, Indonesia akan mengevaluasi hubungan politik dan ekonomi dengan negeri asal pesepakbola Pele tersebut. Selama ini, hubungan ekonomi Indonesia dengan negeri Samba cukup erat, Indonesia tercatat sering mengimpor berbagai produk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×