kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jokowi manfaatkan G-20 gaet banyak kerjasama


Senin, 05 September 2016 / 11:23 WIB
Jokowi manfaatkan G-20 gaet banyak kerjasama


Reporter: Agus Triyono | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Pemerintah mengklaim Presiden Joko Widodo (Jokowi) berhasil memperoleh sejumlah kerjasama ekonomi di sela-sela pertemuan G-20 di China. Selain kerjasama antar pemerintah, delegasi Indonesia juga berhasil menjalin kerjasama business to business.

Salah satu kerjasama yang berhasil ditandatangani adalah dengan Huawei. Dalam kerjasama dengan Indonesia, perusahaan telepon pintar terbesar ketiga dunia ini akan mengembangkan pendidikan kejuruan di Indonesia. Pembicaraan kerjasama itu dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi saat bertemu pimpinan Huawei Technologies Sun Yafang, Minggu (4/9).

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan, Huawei kuat dalam penelitian dan pengembangan teknologi. "Ada 79.000  pegawai Huawei yang terlibat dalam program pengembangan dan penelitian. Ini menunjukkan mereka kuat di bidang itu," kata Retno dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Minggu (4/9).

Dalam pertemuan tersebut, pemerintah Indonesia juga berharap teknologi 4,5 G Huawei diterapkan dalam pelaksanaan Asian Games Jakarta dan Palembang 2018.

Presiden Jokowi juga bertemu dengan Alibaba. Menurut Kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas T Lembong, perusahaan perdagangan elektronik terbesar (e-commerce) di China itu tertarik memasarkan potensi pariwisata Indonesia. "Tadi pembicaraan cukup panjang soal potensi kerjasama itu, Alibaba punya platform online booking travel, tadi dibicarakan," katanya.

Kata Thomas, ini merupakan kabar positif. Sebab sebelumnya, Alibaba dan Indonesia melalui Inamall juga mulai bekerjasama dalam pemasaran produk Indonesia di China. E-commerce ini telah  beroperasi 8 Juli 2016.

Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Inamall memasarkan produk jenis large and fast moving consumer goods. "Contohnya, Kapal Api dan Indomie," katanya.

Sementara hasil kesepakatan antara Pemerintah Indonesia dan China, salah satunya adalah keinginan China mempermudah proses impor buah tropis asal Indonesia. Kemudahan ini dibicarakan dalam pertemuan Presiden China Xi Jinping dan Presiden Jokowi di Hanzhou, Jumat (2/9).

Retno mengatakan, kemudahan impor merupakan kabar baik. Sebab selama ini buah tropis Indonesia sulit memasuki pasar China. Sebab negara itu memiliki standar dan aturan yang banyak.

Proses registrasinya juga memerlukan waktu panjang. "Ekspor buah tropis Indonesia ke Tiongkok merupakan upaya yang sejak lama diperjuangkan," katanya.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×