Reporter: Abdul Basith | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo menerangkan konsep hidup berdampingan dengan virus corona (Covid-19). Hal itu disampaikan Jokowi mengacu pada pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai Covid-19 tak akan hilang. Meski begitu keamanan masyarakat dan bisa kembali produktif.
"Artinya kita harus berdampingan hidup dengan Covid. Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, berdamai dengan Covid," ujar Jokowi dalam pernyataan resmi di Istana Merdeka, Jumat (15/5).
Baca Juga: Di tengah pandemi corona, dana kelolaan Danareksa Investment naik 4% hingga April
Hal itu dipandang Jokowi sebagai titik tolak menuju tatanan kehidupan baru masyarakat. Agar dapat beraktivitas kembali sambil tetap melawan ancaman Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Pemerintah akan mengatur agar kehidupan kita berangsur-angsur dapat kembali berjalan normal. Hal itu ditekankan sambil melihat dan memperhatikan fakta yang terjadi di lapangan.
Jokowi juga menyampaikan nantinya akan dilakukan pembukaan kembali sektor usaha yang tutup selama Covid-19. Tentunya hal tersebut dengan memerhatikan protokol Covid-19 dan dilakukan secara bertahap. "Saya ambil contoh misalnya rumah makan isinya hanya 50 persen, jarak antar kursi dan meja diperlonggar," terang Jokowi.
Jokowi belum memastikan kapan tahapan masyarakat produktif am dari Covid-19 tersebut. Ia mengatakan akan terus melakukan evaluasi dan melihat data dan fakta sebelum membuat keputusan.
Baca Juga: Hadapi pandemi, ini empat langkah yang wajib dilakukan perbankan menurut OJK
"Kita harus sangat hati-hati. Jangan sampai kita keliru memutuskan. Tapi kita juga harus melihat kondisi masyarakat sekarang ini. Kondisi yang terkena PHK dan kondisi masyarakat yang menjadi tidak berpenghasilan lagi. Ini harus dilihat," jelas Jokowi.
Asal tahu saja hari ini, Jumat (15/5) terdapat penambahan pasien positif sebanyak 490 orang sehingga total terdapat 16.496 kasus positif Covid-19. Sementara itu angka kasus sembuh sebanyak 3.803 kasus dan kasus meninggal 1.076 kasus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News