kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Jokowi kembali tegur menteri di sidang kabinet paripurna


Senin, 08 Juli 2019 / 14:38 WIB
Jokowi kembali tegur menteri di sidang kabinet paripurna


Reporter: Abdul Basith | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - BOGOR. Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menegur kinerja menteri dalam kabinetnya. Hal itu dilakukan saat memberikan pengantar dalam sidang kabinet paripurna di istana Bogor.

Pada pengantar tersebut Jokowi menyayangkan defisit yang masih terjadi dalam neraca dagang Indonesia. "Neraca perdagangan kita, Januari - Mei ada defisit US$ 2,14 miliar," ujar Jokowi saat membuka sidang kabinet paripurna, Senin (8/7).

Ia meminta para menterinya untuk mencermati defisit tersebut. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jokowi bilang ekspor Indonesia periode Januari - Mei turun 8,6% year on year (yoy).

Impor Indonesia juga mengalami penurunan di periode yang sama sebesar 9,2% yoy. Sektor minyak dan gas (migas) menjadi perhatian besar bagi Jokowi.

"Hati-hati di migas pak menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), bu menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berkaitan dengan ini, karena paling banyak ada di situ," terang Jokowi.

Jokowi pun menekankan bahwa Indonesia memiliki peluang untuk menggenjot ekspor. Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China dapat meningkatkan akses pasar bagi Indonesia.

Beragam sektor dapat ditingkatkan kapasitas produksinya seperti tekstil, alas kaki, dan furniture yang memiliki pasar di AS. Oleh karena itu perlu ada dorongan berupa insentif untuk meningkatkan ekspor.

Selain itu masalah investasi juga menjadi bahan kritik Jokowi. Ia bilang kemudahan berinvestasi masih mengalami banyak hambatan. Padahal investasi dapat menjadi penyelamat bagi neraca dagang Indonesia. Terutama bagi industri yang berorientasi ekspor dan industri produsen barang substitusi impor.

"Sudah beberapa puluh kali saya sampaikan, investasi yang berkaitan dengan ekspor, yang berkaitan dengan barang subtitusi impor, tutup mata, berikan izin secepatnya" jelas Jokowi.

Jokowi juga mengarahkan menterinya agar bertindak di luar rutinitas untuk meningkatkan kinerja. Selain itu ia juga meminta agar kinerja tim antar kementerian dapat didahulukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×